
NaikMotor- Ketika di Indonesia masih banyak wacana merealisasikan sirkuit balap, Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Rajak mengumumkan bahwa sebanyak 30 juta RM atau sekira 90 miliar telah dialokasikan pemerintahnya untuk bangun sirkuit baru di Sungai Petani Kedah.
PM Najib mengatakan hal tersebut di hadapan 4 ribu remaja Malaysia di acara Generation Y di Menara Alor Setar, (12/2/2017) lalu. Menurut The Star Online, meski PM Najib tidak merinci secara detail soal pembangunan sirkuit tersebut, namun trek tersebut akan berguna bagi kalangan muda serta meniadakan tempat balapan liar di jalanan.
Najib melanjutkan bahwa Mentri Besar Kedah, Datuk Seri Ahmad Bashah Md Hanipah, akan menjelaskan rincian lebih lanjut dalam waktu dekat.
Sebenarnya, proyek untuk bangun sirkuit baru di Sungai Petani Kedah telah diungkapkan melalui MOU antara mantan Mentri Besar Kedah, Datuk Seri Mukhriz Tun Mahathir pada Oktober 2014 bersama manajemen Sepang International Circuiit (SIC) disaksikan Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna.

Saat itu ia mengungkapkan bahwa Kedah akan memiliki sirkuit pada 2017 dengan SIC bertindak sebagai penasehat teknis. Target utama dari adanya sirkuit ini adalah untuk membantu pengembangan bakat balap di kalangan muda di wilayah utara Malaysia termasuk Kelantan, Trengganu dan Pahang.
“Kami ingin Sirkuit Kedah nantinya bisa memberikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda kita melalui lingkungan balap yang lebih aman, dan untuk menghilangkan motivasi balap ilegal di jalanan. Kami ingin meniru sukses yang sama dengan SIC pada skala yang lebih kecil, “tambah Mukhriz yang juga berharap nantinya akan menjadi investasi komersial dan pariwisata lokal.
Di kesempatan 2014 itu juga, CEO SIC, Datuk Razlan Razali menambahkan bahwa trek akan memiliki panjang 1.6km di atas areal tanah seluas 70 hektar yang terletak di Sungai Petani. Sirkuit Kedah nantinya hanya akan memiliki klasifikasi kelas 4 di bawah federasi autombile dunia (FIA) dan federasi sepeda motor internasional (FIM).
Artinya, sirkuit tersebut hanya bisa menggelar balap motor lokal, balapan mobil touring serta kejuaraan bebek atau Cub Prix, bukan untuk MotoGP seperti di Sepang.
Namun, di areal tanah sirkuit tersebut akan dibangun trek motocross, lintasan drag serta fasilitas paddock agar bisa terus aktif dan menguntungkan. Nah, kapan pembangunan sirkuit bisa didukung pemerintah di Indonesia? (Arif/nm)