Lintasi 14 Negara, Wheel Story 3 Mario Iroth Tiba di Paris

0
Wheels-Story-Mario-Iroth-tiba-di-Paris-2015_Castrol_Ivan_Rilman
Castrol Power1 Legendary Bikers 2015 Ahmad Yunus dan Marketing Manager Castrol Indonesia Ivan Rilman berbagi mengenai dukungan Castrol pada perjalanan touring 14 negara Mario Iroth dalam acara Press Conference Castrol Power1 Perjalanan Touring 14 Negara Legendary Bikers di Yesterday Lounge Café (12/10/2015). Foto: Castrol

Jakarta (naikmotor) – Sejak dilepas saat Asia Africa Carnival oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil 21 April lalu, Mario Iroth telah tiba di Paris pagi tadi (atau pukul 14.00 WIB) Senin, 12 Oktober 2015.

Mario disambut cuaca dingin musim gugur bersuhu 4 derajat Celcius ketika sampai ikon kota Paris, Menara Eiffel. Tetapi perjalanan bersepeda motor dari Parijs van Java ke Paris Perancis tersebut belum berakhir meski telah menempuh 24.000 km, dan melintasi 14 negara.

“Wheel Story masih berlanjut,” ujar Mario melalui Skype saat press conference dengan awak media. “Saya masih ditunggu sebuah TV Belanda dan Belgia untuk berbagi kisah petualangan. Nopember baru sampai Tanah Air.”

Ivan Rilman, marketing manager Castrol Indonesia yang mendukung perjalanan Mario menyebutkan, “Harapan Castrol agar perjalanan motoris seperti ini akan menjadi inspirasi positif bagi pengendara motor lainnya. Secara teknis kami menyiapkan Castrol Bike Point di negara-negara yang dikunjungi Mario. Dan mereka akan siap membantu kebutuhan motor Mario, baik sekadar ganti oli dengan Castrol Power1 atau perawatan lainnya.”

Mario pun menyatakan di Eropa, negara Indonesia sudah dikenal di sana, dan bahkan di Turki banyak yang menyambutnya dengan ramah.

Sementara di Tanah Air, ada Ahmad Yunus, merupakan pemenang Castrol Power 1 Legendary Bikers 2015 yang menjelajah Priangan. Yunus mengekplorasi hal-hal baru seperti kopi Malabar yang ternyata merupakan kopi varietas pertama Indonesia sebelum menyebar dan tumbuh di daerah lain.

Jika Mario menuliskan petualangan bermotornya sebagai Wheel Story pada blog pribadinya. Yunus menuliskannya pada buku berseri yang diberi judul “The Journey of Bumi Priangan”. (Afid/nm)

LEAVE A REPLY