Mau Ganti Sistem Rem dengan Cakram Floating ? Kenali Dulu Cara Kerjanya

0
sistem rem cakram floating
Sistem rem cakram floating diadopsi motor balap MotoGP. Foto: brembo
NaikMotor – Penggunaan sistem rem cakram floating dipercaya lebih optimal sebab, brake pad ditekan piston yang saling menekan arah berlawanan. Tetapi sebelumnya, sudah tahu cara kerjanya?
Sistem rem cakram sudah umum pada kendaraan modern. Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda kendaraan. Untuk menjepit cakram oleh brake pad digunakan piston pada kaliper.
sistem rem cakram floating
Nah, sekarang soal sistem cakram floating.
 Menurut Jun Ahmad mekanik dari bengkel Duffy Duck Motor Sport, sistem pengereman demikian lebih maksimal. Selain dari cara kerjanya, brake pad lebih cepat lepas dari permukaan cakram menyesuaikan jarak main, setelah proses pengereman berakhir.
Sedangkan cakram standar karena dibuat diam, maka tidak bisa seperti itu.
“Cakram floating biasanya digunakan pada motor performa tinggi atau motor balap. Jenis rem yang satu ini dinamakan floating karena ada sedikit celah ‘mengambang’ antara disc rotor dan carrier. Jadi, disc rotor dapat bergeser sedikit ketika pengereman. Tujuannya supaya rem tidak mudah terkunci saat bekerja secara maksimal,” jelas Jun.
Desain cakram floating ini berupa two piece(rotor disc dan carrier) yang dihububungkan dengan float button. Cakram floating terbagi atas beberapa bagian antara lain, Rotor carrier sebagai penyangga utama piringan di velg. Biasanya terbuat dari besi baja.
Float button berfungsi sebagai penghubung antara rotor carrier dan brake rotor. Komponen ini bentuknya seperti cincin pengunci. Brake rotor, bagian yang berbenturan langsung dengan kampas rem.
Float button atau pin floating memungkinkan cakram rem bergerak bebas ke kiri dan ke kanan. Jarak bebas ini ukurannya sangat kecil, antara 0,03 mm – 0,05 mm. Adanya ruang bebas ini membuat cakram floating kadang mengeluarkan suara kricik-kricik. Floating ini juga mencegah terjadinya cakram melengkung karena panas tinggi ketika pengereman berlangsung.
Suhu cakram bisa stabil, sehingga rem tetap pakem ketika digunakan untuk perjalanan jauh dan memakan waktu lama. Desain two piece ini sedikit riskan saat terjadi tabrakan dari samping. Bagian brake rotor bisa terpisah dari rotor carrier.
“Modifikasi harian biasanya tetap memakai kaliper bawaan motor. Padahal, cakram ini sebaiknya menggunakan kaliper khusus, yaitu kaliper radial. Fungsi floating akan terasa lebih maksimal ketika dilakukan pengereman,” tambah Jun pria lajang yang 32 tahun yang masih single itu. (Teguh/Prob/NM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here