Mesin Bisa Begini Jika Telat Ganti Pelumas

0
Waspada volume pelumas berkurang drastis, jangan sampai kering. Piston dan ring rentan jadi sasarannya. Foto : Maleha

NaikMotor – Pergantian pelumas sudah dijadwalkan oleh pabrikan, bukan tanpa alasan, karena akan menyangkut usia pakai mesin. Jadi jangan telat ganti pelumas mesin.

Pemotor aktif yang beraktivitas sehari-hari menggunakan sepeda motor menuju tempat kerja atau bahkan pekerja ojeg online (ojol), rata-rata memiliki mobilitas tinggi dalam menempuh perjalanan. Jarak tempuh sekitar 50 km per hari akan mempunyai tingkat fatigue mesin lebih tinggi, terlebih pada ojol yang rutin mencari dan mengantar penumpang. Kualitas pelumas yang mumpuni dengan kekentalan yang direkomendasikan oleh pabrikan pembuat motor, kadang kala diabaikan oleh pemilik yang seharusnya lebih cepat melakukan mengganti oli mesin. Pelumas standar pabrikan yang rata-rata bisa terpakai sejauh 3.000 hingga 4.000 kilometer, tanpa sengaja dilewati.

Indikasi lain oli mesinberkurang karena penguapan atau melewati jadwal ganti oli, timbulnya asap putih yang keluar dari mocong knalpot.

Apalagi jika motor yang telah menempuh 40.000 km, jangan telat ganti pelumas. Mesin dengan komponen bergerak di dalam blok silinder, seperti piston, ring piston, kem, pelatuk dan kruk as, bearing rentan aus jika kekurangan pelumasan.

Perhatikan juga kualitas oli, jika kurang bagus akan menyebabkan pelumas mudah menguap dan volume oli mesin berkurang secara drastis bahakan kering. Cepat atau lambat komponen di dalam blok silinder akan aus bahkan tergerus akibat jumlah oli mesin yang berkurang tersebut.

Gejala ngebul mengeluarkan asap putih pada motor 4Tak matic, akan kemungkinan besar terjadi. Indikasi tersebut, menunjukkan komponen utama yakni piston dan ring piston mengalami gesekan yang hebat. Piston baret hingga tergerus dalam membuat ring oli macet kemudian gerak naik turunseher di liner silinder pada bagian atas akan meninggalkan goresan. Jika demikian harus ada penggantian suku cadang piston berikut ring piston dengan ukuran 1 tingkat di atas standarnya.

Kepala piston sudah dipenuhi oleh kerak hasil olahan bahan bakar dan pelumas.

Semisal ukuran standar diameter piston 58 mm karena melihat kondisi part yang rusak harus naik oversize 50 menjadi 58,5 mm. Banyak ragam pilihan piston dengan ukuran kenaikan oversize yang diinginkan, sparepart original hingga brand spesialis piston dan engine part bisa dipilih. Pastikan ukuran pin pistin juga sesuai dengan part standarnya. Jadi, selalu ingat jadwal penggantian oli mesin secara rutin. Dihitung dari jarak tempuh di odometer atau hitungan bulan. (Maleha/Contrib/NM)

LEAVE A REPLY