Scrambler Ducati Sixty2, Lincah dan Sexy untuk Motor Harian

0
Tes Ducati sixty2
Lengangnya Jakarta menjadi kebebasan melepas performa Scrambler Ducati sixty2. Foto: YA

NaikMotor – Lincah, pertama merasakan saat berkendara dengan Scrambler Ducati entry level ini. Sebagai model bermesin terkecil Ducati, saat tes Ducati Sixty2 seperti memadukan perjalanan masa lalu dan modern.

Scrambler Ducati Sixty2 sepertinya ringan dikarenakan dimensi yang tidak terlalu bongsor. Mengusung desain klasik bergaya scrambler yang sedang menjadi tren, dual purpose ini terlihat sexy dan cukup mengundang perhatian orang di jalanan saat tes Ducati Sixty2 ini.

Scrambler, gaya motor yang menjadi tren sampai saat ini termasuk di Indonesia, begitu juga dengan tampilan Ducati Sixty2 yang sosoknya menjadi “gaya baru” bagi Ducati yang sebelumnya identik di segmen motor sport dan naked. Scrambler sendiri telah menjadi sub brand bagi Ducati.

Tes Ducati sixty2

Torsi terasa sudah responsif di putaran bawah. Karakternya cukup agresif untuk merespons bukaan gas sehingga motor ini mudah saja diajak berakselerasi menyusuri jalanan Ibu Kota yang lengang karena PSBB. Tinggi jok 790 mm masih nyaman untuk postur mayoritas orang Indonesia dengan tinggi 165-175 cm.

Bentuk setang yang tinggi mendukung posisi berkendara cukup nyaman. Begitu juga dengan posisi foot step yang tidak terlalu tinggi membuat kaki tidak terlalu menekuk. Oh ya, suspensi belakang mengunakan monoshock adjustable Kayaba, sehingga cukup nyaman meredam benturan serta tikungan.

Tes Ducati sixty2

Dimensi Sixty2 cukup ramping dibandingkan saudaranya seperti Multistrada, Panigale atau Monster. Sixty2 mempunyai panjang 2150 mm, lebar 860mm, serta tinggi 1165 mm membuat motor ini terasa lincah dan mudah dikendalikan saat diajak menerobos kemacetan jalanan Ibu Kota.

Meski dimensinya terbilang ramping, Ducati Scrambler Sixty2 tetap terasa sebagai karakter sebuah moge, sebab memiliki bobot 183 kg atau nyaris 20 kg lebih berat dibanding Yamaha MT25 yang bobotnya 165 kg.

Tes Ducati sixty2

Ducati Scambler Sixty2 mengusung mesin 400 cc L-Twin Desmodromic, two-valve per cylinder yang mampu menghasilkan tenaga 40 tk pada 8,750 rpm dan torsi 34 Nm pada 8.000 rpm. Sixty2 juga mengusung kapasitas tangki yang cukup besar, yaitu 16 liter dengan konsumsi bahan bakarnya 1 : 17 km, terbilang irit untuk ukuran motor moge.

Sedikit menjadi perhatian soal panas mesin. Dengan bentuk mesin L-Twin posisi kepala silinder belakang hampir di bawah jok motor, sehingga panas yang dilepaskan block head  menguap sampai atas dan terasa di paha, terutama saat keadaan macet atau di lampu merah.

Tes Ducati sixty2

Oh ya, Sixty2 generasi pertama ini belum menanamkan indikator bensin pada speedometernya, meski indikator lain sudah tersedia seperti tripmeter, odometer, suhu, jam dan lampu peringatan ABS. Namun tak perlu risau, jika bahan bakar mendekati habis akan muncul tanda peringatan lampu kuning berkedip berupa gambar indikator bensin pada speedometernya.

“Pada generasi pertama Sixty2 memang belum ada indikator BBM, namun akan muncul indikator gambar bensin warna kuning jika bensin akan habis. Namun tak perlu panik, saat lampu indikator tersebut menyala sebenarnya masih ada 3 liter di dalam tangki,” terang Teleng Antariksa Soeharto selaku Marketing & Promotion PT Cakra Motor Sport.  (Daus/Contrib/NM).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here