Menyimak “Perjuangan” Sepeda Motor Berhaluan “Merah”

0
PMZ-A-750-1938-10
PMZ A-750 1938

Moskow (naikmotor) – Pabrikan sepeda motor Podolski dari Uni Sovyet sepertinya tak begitu familiar di Indonesia. Tetapi pabrikan yang berdiri saat awal Perang Dunia II tersebut ternyata banyak belajar dari musuh-musuh negaranya, seperti Nazi Jerman, bahkan kemudian Amerika Serikat, sekutu dalam PD II tetapi kemudian menjadi ‘musuh’ dalam perang dingin paska PD II.

Model PMZ A-750 1938 yang dikenal sebagai Podolskian Mechanical Factory A Seven Fifty, perancangannya melalui tahapan dan proses pembelajaran yang panjang. Kisahnya bermula ketika, pemimpin Partai Komunis  berkeinginan meningkatkan kemampuan produksi sepeda motor Uni Sovyet pada 1929. Maka dibangunlah sebuah pabrik kendaraan besar pertama dengan kepala pabrik Petr Vladimirovich Mozharov di Izhevsk.

DaMozharov yang baru saja kembali dari ‘sekolah’ di Jerman, mencoba menerapkan ilmunya tersebut. Tak tanggung-tanggung 8 pabrikan sepeda motor terbaik telah disambanginya, seperti Allright, BMW, DKW, D-Rad (!), Mabeco, Neander, NSU, dan Zundapp. Tetapi Mozharov hanya memilih DKW, Zundapp dan Neander sebagai panduan. Karena DKW, memiliki banyak model, Zundapp berteknologi tinggi pada jamannya, dan Neander karena konsep produknya yang unik. Ketika berhasil membuat prototipe, pabrikan  di Leningrad itu memberikan nama L-300.

Pada 1931, Mozharov dan timnya dipindahkan ke Moskow untuk bergabung dengan para insinyur otomotif Sovyet terkemuka lainnya. Dan mereka mendapat persetujuan atas konsep sepeda motor yang berhasil dibangun untuk keperluan Tentara Merah. Konsep yang dinamai NATI-A-750 akan menjadi acuan produk sepeda motor Sovyet padav dekade mendatang. Uniknya, desain mesinnya meniru Harley-Davidson model D, yang ditempatkan pada sasis mirip sasis BMW dengan tangki di dalamnya Sasis double cradle itu diproduksi dengan cara press. Suspensi depannya garpu trailing link dengan per daun.

Bermesin dua silinder 740 cc longitudinal dan dilengkapi transmisi tiga percepatan. Berkopling multi plat kering dan penggerak akhirnya rantai. Uniknya, sistem lainnya sudah sangat maju pada jamannya, misalnya sistem sirkulasi oli, sistem penyalaan dengan aki dan listrik koil tegangan tinggi serta distributor seperti pada mobil saat itu.

Model berikutnya, NATI B-375, yang serupa dan sebangun hanya kini mesin sedikit miring 13 derajat ke depan. Sehingga lebih bertenaga, dengan tenaga puncak 18 daya kuda. Sehingga pada pertengahan 1933, telah dihasilkan 4 prototipe berbeda, dan berhasil lolos dalam uji jalan dari Izhevsk ke Moskow yang berjarak 1.200 km.

Setelah melalui perdebatan ‘politis’, Sovyet kemudian menentukan L-300 dibangun di Izhevsk, dan pabrikannya resmi menyandang nama PMZ atau “Podolskian Mechanical Factoryâ”™. Uniknya, PMZ sendiri sebenarnya telah berdiri

Sejak 1900 sebagai pabrik mesin jahit untuk Singer, yang notabene milik Amerika Serikat, dan telah berproduksi selama 30 kemudian. Karena Revolusi, pabrik dinasionalisasi pada 1923, dan sejak 1930 dijadikan pusat produksi kebutuhan militer.

Mozharov yang menjadi kepala pabrik kemudian, melakukan langkah perubahan total. Ia mengganti banyak mesin produksi yang sesuai kebutuhan untuk menghasilkan sepeda motor. Seperti mesin stamp untuk membuat rangka secara efisien. Perlu tiga tahun untuk mengubah pabrik agar bisa menghasilkan sepeda motor pertama. Tetapi secara misterius, Mozharov kemudian meninggal dunia, yang dikabarkan akibat kelelahan. Dan akibatnya, produksi pun tersendat.

Meski pada Juli 1934, dalam kondisi kesulitan keuangan, pabrikan berhasil menyerahkan 10 unit sepeda motor pertama yang kini dikenal sebagai “PMZ-A-750″™. Dan  Komissar Rakyat, pengawas partai komunis pada badan negara, Sergo Ordzhonikidze, memerintahkan agar pabrikan menghasilkan 500 unit hingga akhir tahun.

Dan tentu saja, berhasil, meski itu artinya kerja siang malam bagi pekerjanya maklum hampir semua lini produksi bekerja secara manual. Dan A-750 pun menjadi sepeda motor dinas bagi Tentara Merah, dan Polisi serta Dinas Rahasia termasuk badan pemerintah sipil Uni Sovyet sejak itu. Model disukai karena kekokohannya.

Meski saat penggunaannya banyak hal tak terduga, kurang nyaman dan kadang sering mati mendadak tanpa diketahui penyebabnya. Akibat banyaknya komplain, produk pun dihentikan pada 1939. (Afid/nm)

LEAVE A REPLY