Baterai misalnya telah dites dengan cara dijatuhkan dari ketinggian dan ditekan dengan beban. Dalam tes lainnya disimulasikan kondisi guncangan, dalam aplikasinya nanti baterai bisa dipakai untuk sepeda motor listrik offroad yang melalui jalanan rusak atau bumpy.
Bukan hanya pada batas itu, casing baterai telah lolos uji semburan air atau water jet. Bahkan, semburan garam atau salt blasting dengan konsentrasi lebih dari 5%. Sehingga baterai tahan untuk penggunaan di pantai dan Marine.
Baterai juga masih mampu bekerja dalam suhu lingkungan dingin ektrem -40 derajat Celcius hingga panas 80 derajat Celcius. Sementara penggunaannya hingga 2.000 kali charge discharge, baterai juga termasuk cerdas karena bisa terkoneksi via Bluetooth dan aplikasi.
Selanjutnya, Tony juga menyebutkan jika produknya sudah dilengkapi BMS built-in. “Karena dengan sepaket dengan BMS, maka baterai TWS ini outputnya akan lebih efisien dan linier. Demikian dengan charger produk kami, maka penyimpanan listriknya akan lebih balance secara pasif, terlindungi dari overcharge dan over discharge serta overheat.”
Target konsumen TWS Energy saat ini masih B2B (Business to Business), Tony menyebutkan, “Konsumen kami adalah pabrikan sepeda motor listrik, dan operator ojol besar di Indonesia, Karena itu tipe baterai yang kami tawarkan Li-ion MNC dan LFP, dengan tegangan 73,6VDC tentang kapasitas 30Ah hingga 38,4Ah, cukup besar sebagai baterai standar motor listrik yang sibuk.”
