Dalam sambutannya, Moeldoko menyampaikan bahwa keberhasilan PEVS 2025 menjadi indikator positif terhadap pertumbuhan industri kendaraan listrik nasional.
“Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa PEVS 2025 telah berhasil menjadi sebuah ajang promosi, ajang transaksi ekosistem kendaraan listrik dan ajang edukasi. Di mana bisa kita lihat bersama, semua peserta pameran telah terwadahi kebutuhannya dan semuanya bisa menunjukkan produk masing-masing dengan baik,” ujar Moeldoko.
“Dari segi transaksi, juga kita mencatat ada kenaikan, yang tadinya target kita di atas Rp400 miliar, tapi alhamdulillah hingga hari ini (03/05) kita membukukan transaksi Rp912 miliar dan Itu belum selesai ya. Tadi ada Ibu Gubernur Maluku Utara kayaknya akan membeli bus, membeli truk sampah untuk kebutuhan operasionalnya, termasuk juga dari daerah lainnya,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa PEVS 2025 tidak hanya sebagai ajang komersial, tetapi juga sarana edukasi publik.
Tercatat ada 15 seminar serta berbagai penandatanganan kerja sama strategis dengan pelaku industri dari Tiongkok, Jepang, hingga kawasan Asia lainnya. Namun demikian, Moeldoko menggarisbawahi bahwa ketersediaan SPKLU masih menjadi tantangan yang perlu diatasi bersama.
Sementara itu, Daswar Marpaung dari Dyandra Promosindo menyebut pencapaian transaksi hingga lebih dari Rp900 miliar mencerminkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap kendaraan listrik, meskipun kondisi pasar global sedang tidak stabil.
“Walaupun market yang sedang tidak baik-baik saja, tapi bisa kami katakan penyelenggaran pameran sejauh ini berhasil, karena ada kenaikan pengunjung dan transaksi sementara. Hal itu membuktikan bahwa masih ada potensi-potensi yang bisa digali dari seluruh ekosistem kendaraan listrik, mulai dari B to B, B to G, dan dari B to C. Untuk itu, Dyandra Promosindo mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada PERIKLINDO atas kepercayaannya yang sangat besar bagi kami,” kata Daswar.