“Saat saya kurang mendapatkan feeling (berkendara) di motornya, terjatuh seperti itu bisa saja terjadi. Saya melaju lebih lambat dan kurang condong dari biasanya, tetapi roda depan tetap saja selip. Saya tidak dapat melakukan apa yang ingin saya lakukan,” ujarnya.
Meski lolos di posisi keenam dan sempat naik ke posisi keempat setelah start, nasib berkata lain saat roda depannya kehilangan grip.
“Saya punya firasat bagus, saya siap bertarung untuk posisi 2 teratas. Namun tiba-tiba roda depan saya tergelincir. Putaran ke-3 selalu menjadi titik lemah saya, setidaknya di masa lalu. Tahun ini ajaibnya, saya lebih pandai dalam belok kiri. Sekarang saya mengendarainya dengan cara yang sedikit berbeda dan hasilnya bagus,” ujarnya lagi.
Pecco juga menambahkan bahwa ia telah berusaha beradaptasi dengan motor baru, termasuk perubahan gaya mengerem.
“Saya terus berlatih dan lebih banyak menggunakan rem belakang sekarang, tetapi saya belum mencapai level Marc. Begitu saya memutar handle gas dan mengerem dengan cepat saat memasuki tikungan, saya menyadari roda depan hampir selip. Ini sangat membatasi saya. Kami akan mencoba mencari solusinya pada hari Minggu,” jelasnya.
