
Festival modifikasi Fazzio yang terbuka untuk umum ini membuka 2 kelas, Modif Tipis-tipis dan Gaya Gue. Salah satu juri Modifest, Atenk Katros menyatakan, “Kelas Modif Tipis-tipis diperuntukkan penggemar ubahan dengan aksesori original Yamaha tanpa mengubah warna dan bodi bawaan, sedangkan Gaya Gue lebih advance dengan banyak komponen bahkan custom atau handmade untuk tampil tematik.”
Soal karya peserta Atenk Katros yang modifikator ini menyebutkan, “Tidak menyangka sebenernya, kalau penggemar Fazzio di Kalimantan Timur, khususnya Samarinda dan sekitarnya ini bisa berkreasi agar tampil berbeda seperti ini. Karyanya tak kalah kalcer dengan modifikasi dari Pulau Jawa.”
Pada Festival Modifikasi Fazzio di Samarinda, tersaring sekitar 40 peserta di 2 kelas, yang berhak tampil di panggung utama dan dinilai akhir oleh 3 dewan juri. Sementara juri festival modifikasi ini terdiri dari unsur modifikator (Atenk Katros), jurnalis otomotif (Aan-Otomotif TV) dan host TV nasional (Asput).
Salah satu peserta wanita di kelas Modif Tipis-tipis, Anti menyatakan, “Kebetulan Yamaha menyediakan warna kegemaran saya, Pink. Tapi Fazzio warna itu masih langka di Samarinda, jadi saya gerilya dari dealer ke dealer apakah stok warna itu ada sejak Desember 2024, akhirnya memang tersedia di sub dealer dan beli secara kredit tenor pendek di Januari 2025 ini.”
“Tapi saya ingin tampil beda, jadi jauh sebelum memiliki Fazzio pink ini sampai di rumah, saya sudah mengumpulkan aksesorinya. Ada yang saya beli secara online atau aksesori dari dealer, danreferensi dari teman-teman kalcer Samarinda. Seperti kuping head lamp, protector tubular bodi, rak, pelapis dasi hingga tas,” jelas ibu muda yang berbisnis sambilan peralatan rumah tangga asal Samarinda ini. Anti pun meraih juara pertama kelas Modif Tipis-tipis. (Afid/nm)