Mugello (naikmotor) – Sirkuit Mugello, di Italia adalah sirkuit yang terkenal kejam pada motor. Saat pelaksanaan MotoGP akhir pekan lalu, Yamaha dua kali mengalami kerusakan mesin. Satu punya Jorge Lorenzo pada sesi latihan pemanasan (WUP) dan satu lagi milik Valentino Rossi saat race berlangsung.
Analisis yang beredar di sejumlah media balap MotoGP asing, mengatakan bahwa ini adalah komplikasi dari batas kemampuan mesin motor tersebut. Beberapa di antaranya adalah karena para pembalap menghabiskan banyak waktu untuk melakukan akselerasi dengan keras. Hal ini dilakukan semua pembalap, tatkala keluar dari tikungan terakhir.
Kondisi ini disadari atau tidak telah membuat mesin bekerja dengan sangat keras. Apalagi motor memang dipaksa berkitir di putaran tinggi dan juga top speed maksimal.
Kemudian yang kedua adalah Rossi kebanyakan berada di belakang Lorenzo dengan asumsi bahwa radiator motornya tak mendapat angin sebanyak milik Lorenzo. Mungkin jawaban ini tak begitu meyakinkan, namun akumulasi dengan semua masalah yang ada bisa jadi cukup memang berpengaruh.
Terakhir adalah bagian gundukan selepas garis start, membuat ban belakang kadang terangkat ke atas dan kehilangan momentum sentuhan dengan aspal. Kondisi ini membuat mesin bebas menyentuh putaran RPM karena tak ada beban pada ban.
Solusi yang dilakukan Yamaha adalah mereka akan meminta keringanan untuk melakukan penggantian komponen pada mesin motor tersebut. Selama itu tidak menambah performa dan alasannya untuk safety, maka itu masih mendapat keringanan dari pihak penyelenggara.
Tapi kemudian ada pertanyaan yang mengemuka tentang hal tersebut, yaitu motor tim privatir Tech3 Racing tidak sekalipun mengalami hal tersebut. Memang dari sisi spesifikasi, mesin mereka kitiran RPM-nya tak setinggi motor tim pabrikan. Kemudian ada yang menyarankan bahwa syarat untuk membuat mesin Yamaha jadi lebih awet adalah menurunkan RPM-nya sebesar 50 RPM misalnya. Bukan dengan mengganti komponen baru yang bisa saja punya efek ke performa.(Spy/NM)
