Dari narasinya, acara ini wujud ekpsresi dari Acan yang menyoroti jiwa pemberontak budaya sepeda motor melalui karakter yang digambar tangan, garis-garis penuh tinta, dan narasi yang berakar di jalanan.
Dari geng motor jadul hingga kucing jalanan Jakarta, “Strokes and Lines” menangkap keragaman pengendara dan kepribadian liar di balik jeruji tertuang di karyanya. A”nggap saja ini sebagai majalah visual biker, yang dibesar-besarkan dan dihidupkan.
Di kalangan skena roda dua Jakarta, Acan merupakan salah satu artisan penggemar sejarah perkembangan otomotif termasuk dengan pelaku dan gaya hidupnya baik di Indonesia maupun dunia. Sebagai seniman yang hobi menuangkannya ke dalam karya grafis dua dimensi, ia lantas meramu seluk beluk dunia motor di skena kustom dalam komik Pendoa & Pendosa. Selamat King Acan!. (Arif/nm)