
“Saya tahu ban depan medium bukan pilihan kami. Kemarin saat sprint, hasilnya cukup baik dengan ban depan, tapi ban belakang sangat buruk. Untuk bisa cepat hari ini, saya harus mengerem sekuat tenaga sejak lap pertama. Saya lakukan itu dengan konsisten.”
Meski merasa kecewa berat, Quartararo tetap mengakui bahwa performa yang ia tunjukkan memberi secercah harapan. Saat insiden terjadi, ia unggul hingga lima detik dari Bezzecchi.
“Tentu saja itu memberi saya harapan,” ungkapnya. “Tapi sialnya, kejadian hari ini benar-benar buruk. Kami sudah memperbaiki motor, dan saat semuanya berjalan sesuai rencana, kami tahu kami sangat cepat.” jelasnya.
Setelah balapan, Quartararo tampak menangis terharu ketika ditemani oleh sahabatnya sekaligus asisten balapnya, Thomas Maubant.
“Dia sahabat saya dan dialah yang paling mengenal saya,” kata Quartararo. “Dia hanya bilang bahwa hari ini saya jelas yang tercepat. Ini sudah lama tidak terjadi.”