3. Penggunaan Aksesori Listrik Tambahan
Modifikasi kelistrikan seperti pemasangan lampu tambahan, klakson bervolume tinggi, atau perangkat hiburan bisa membebani sistem kelistrikan motor, apalagi jika tidak sesuai spesifikasi pabrikan. Hal ini bisa menyebabkan aki bekerja lebih keras daripada kapasitasnya. Akibatnya, daya cepat terkuras dan umur aki pun menurun drastis.
4. Motor Jarang Dipakai
Motor yang jarang digunakan justru lebih berisiko mengalami aki tekor. Meskipun dalam kondisi mati, beberapa komponen elektronik seperti speedometer digital, alarm, dan ECU tetap membutuhkan suplai daya kecil. Jika motor lama tidak dihidupkan, aki akan terus menyuplai daya tanpa pengisian ulang sehingga lama kelamaan dayanya habis. Solusinya, panaskan motor setidaknya seminggu sekali agar proses pengisian daya tetap berlangsung.
5. Kurangnya Perawatan Aki
Meskipun banyak motor kini memakai aki tipe kering (VRLA) yang dikenal minim perawatan, bukan berarti bebas dari perawatan sama sekali. Terminal aki tetap harus dibersihkan secara berkala dari kotoran dan kerak agar aliran listrik tetap lancar. Untuk jenis aki basah, penting untuk rutin memeriksa volume air aki dan menambahkannya dengan air suling bila diperlukan. Kekurangan cairan bisa mengganggu proses kimia dalam aki dan mempercepat penurunan kinerjanya.
Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman menjelaskan, “Accu atau aki merupakan komponen sepeda motor yang sangat penting. Jangan biarkan Aki sepeda motor dalam kondisi yang kurang prima. Jika perawatan Aki dilakukan dengan baik dan pemakaiannya sesuai dengan rekomendasi, pasti umur aki tersebut akan menjadi lebih lama.”
“Untuk memastikan bahwa sepeda motor dalam kondisi prima, bawalah motor Honda kesayangan Anda ke bengkel AHASS terdekat untuk mendapatkan perawatan terbaik dari mekanik berpengalaman. Konsumen juga dapat memanfaatkan layanan “Booking Service” atau layanan kunjung untuk mendapatkan layanan tanpa perlu antri,” ujar Ade. (Rls/NM)