
“Saya pikir, kalau mau bersikap transparan, tes (MotoGP sebelumnya) itu di bawah ekspektasi Toprak, tapi juga pada saat itu, mungkin kami belum siap,” jelas Pavesio.
Yamaha memang menghadapi masa sulit pada musim 2022 hingga 2024, dengan banyak restrukturisasi di sisi teknis dan tim penguji. Namun kembalinya Toprak dianggap sebagai babak baru yang menjanjikan.
“Sejujurnya, ketika saya melihat ceritanya sekarang, saya juga senang dia bisa membuktikan dirinya di motor lain, membuktikan bahwa dia bisa mengganti motor dan jenis motor lain dan tetap sukses,” lanjut Pavesio.
Untuk musim 2026, Toprak akan memulai petualangannya di MotoGP lewat tim satelit Pramac Yamaha. Meski begitu, ia tetap mendapat dukungan teknis pabrikan secara penuh.
“Kami punya dua tim pabrikan di MotoGP. Motor mereka sama persis,” jelas Pavesio. “Ada tujuh teknisi Yamaha yang bekerja di Pramac. Direktur teknis yang sama, Max (Bartolini), juga berada di belakang kedua tim.”
“Dan bagi saya, memulai di tim seperti Pramac juga lebih mudah. Tekanannya sedikit berkurang. Suasana kekeluargaan masih terasa. Ada dukungan teknis pabrik 100% penuh dan kontrak pabrik.”