Ada 5 bahaya menggunakan ponsel saat berkendara naik motor:
- Hilang Fokus
Cukup satu notifikasi bisa membuat pandangan mata tak lagi fokus melihat kondisi jalan. Padahal, segala sesuatu di jalan bisa berubah dalam hitungan detik. - Respon Jadi Lambat
Saat ada kendaraan rem mendadak di depan, pengendara yang sibuk pegang ponsel pasti lebih lambat bereaksi. Akibatnya? Risiko tabrakan meningkat. - Tidak Sadar Situasi Sekitar
Entah itu lubang di jalan, orang menyeberang, atau kendaraan dari arah berlawanan, semua bisa luput dari perhatian karena pikiran teralihkan. - Kena Tilang
Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, menggunakan ponsel saat berkendara adalah pelanggaran hukum, dan bisa dikenai denda hingga Rp750.000 atau kurungan. - Contoh Buruk Buat Pengendara Lain
Anak muda atau penumpang bisa saja meniru perilaku tersebut karena mengira itu hal yang biasa. Padahal, kebiasaan ini sangat berisiko.
Meski begitu, ada pula 5 cara bijak menggunakan ponsel saat berkendara jika memang dibutuhkan:
- Gunakan Ponsel Hanya untuk Navigasi
Jika memang butuh melihat peta digital, sebaiknya atur rutenya sebelum motor dijalankan. Pastikan juga suara navigasinya aktif agar bisa didengar tanpa harus melihat layar. - Pasang Phone Holder yang Aman dan Kuat
Gunakan phone holder khusus yang tidak mengganggu pandangan ke depan. Tapi ingat, jangan pernah membalas pesan saat motor sedang berjalan. - Kalau Mendesak, Menepilah
Ada telepon penting? Ada pesan yang harus dibalas? Jangan ambil risiko. Lebih baik berhenti di pinggir jalan yang aman, matikan mesin, baru buka ponsel. - Aktifkan Mode ‘Do Not Disturb While Driving’
Banyak smartphone kini punya fitur otomatis ‘Jangan Ganggu saat Berkenda’ yang menonaktifkan notifikasi saat sistem mendeteksi pengendara sedang bergerak. - Ingat Tujuan Utama: #Cari_Aman
Tujuan utama dari berkendara bukan untuk cepat sampai sambil chatting, tapi sampai ke tujuan dalam kedaan selamat. Apapun isi pesan atau panggilan, keselamatan harus tetap jadi yang terpenting dan utama.