
Perselisihan ini menimbulkan keretakan yang makin tajam, tidak hanya dalam strategi komunikasi, tapi juga dalam interpretasi kontrak. Salah satu poin yang diperdebatkan adalah klausul performa, yang menurut Martin memungkinkannya hengkang lebih awal jika syarat tertentu terpenuhi.
Hingga saat ini, para pengacara kedua belah pihak masih berupaya menafsirkan kontrak secara resmi. Sebelum ada kesepakatan final, pabrikan lain terutama Honda tidak mungkin bisa mengajukan tawaran resmi kepada Martin.

Manajer tim Honda, Alberto Puig, juga menegaskan bahwa Honda tidak akan mencoba merekrut pembalap yang masih terikat kontrak. “Honda tidak akan pernah memburu pembalap yang berkomitmen,” tegas Puig.
Dengan kondisi tersebut, meski Martin merasa bebas untuk bernegosiasi di tahun 2026, ia tetap tidak bisa menandatangani kontrak baru hingga Aprilia menyetujui pemutusan resmi. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda kesepakatan akan tercapai dalam waktu dekat, termasuk di Assen. (Yuka/Contrib/NM)