Menurutnya, pesaing dengan mesin V4 seperti Ducati, KTM, dan Aprilia, memiliki kemampuan pengereman yang lebih stabil dan efektif karena mampu memanfaatkan roda belakang secara maksimal saat deselerasi.
“Saya pikir ini lebih berkaitan dengan mesin kami karena sepertinya dengan V4, pengeremannya jauh lebih baik, bisa menggunakan kedua roda,” lanjutnya.
Quartararo juga menyoroti bagaimana performa Yamaha M1 terasa lebih buruk saat berada di dalam grup.
“Saat sendirian, saya bisa mengatur kecepatan dan gaya berkendara saya, lebih maksimal. Tapi saat berkelompok, kami banyak kehilangan, mulai dari cengkeraman belakang, tenaga, hingga aerodinamika,” ungkap juara dunia MotoGP 2021 tersebut.

Keyakinan Quartararo mengenai mesin sebagai sumber masalah semakin menguat setelah melihat performa rival-rivalnya di Brno.
“Mereka punya satu kesamaan, yaitu mesin (V4). Saya tidak yakin karena saya bukan insinyur dan belum pernah mencoba V4, tapi Ducati punya satu sasis, KTM punya sasis lain, dan Aprilia punya sasis yang lain. Dan yang saya lihat hari ini, kita kekurangan hal yang sama di setiap motor. Jadi menurutku itu ada hubungannya dengan mesin,” tebaknya.