“Titik pengereman saya sebenarnya baik-baik saja, tetapi saat keluar dari jalur balap, motornya mulai meluncur. Lalu saya harus melepaskan rem sepenuhnya agar tidak menabrak Di Giannantonio, dan Bastianini tepat di depan saya. Begitulah kejadiannya,” jelasnya.
Quartararo mengaku sejak awal sudah khawatir dengan tikungan sempit di sirkuit ini. “Sejujurnya, saya tahu sesuatu akan terjadi di sana, tapi bukan saya yang akan mengalaminya. Setelah start, kami memasuki tikungan dengan gigi dua yang sangat sempit. Saya rasa tikungan itu terlalu sempit, bahkan untuk Moto2. Bayangkan itu bagi kami,” ujarnya.
Selain tikungan pertama, Quartararo juga mengkritik keseluruhan trek Balaton Park. “Latihan memang berbeda, tapi saat balapan saya tidak bisa memberi tahu apa pun karena saya bahkan tidak berhasil menikung. Tapi kita tidak bisa menyalip. Kita melihat Pedro mencoba menyalip Jorge dan terjatuh. Sangat sulit melakukan manuver di sini. Treknya jelas terlalu kecil,” tegasnya.
Meski sempat berharap tidak mendapat hukuman, komisi balap akhirnya menjatuhkan penalti long lap untuk Grand Prix di hari Minggu. Quartararo pun menutup harinya dengan kekecewaan mendalam atas performa Yamaha M1 yang belum menunjukkan peningkatan signifikan. (Yuka/NM)
