Tak hanya soal balapan, hadiah yang diberikan juga punya keunikan tersendiri karena tidak berbentuk uang tunai.
“Dari awal berdiri sampai hari ini, kita tidak pernah memberikan hadiah berupa nominal uang. Kita hanya memberikan gimmick. Kayak sekarang nih, collab sama teman-teman Bekasi, kita banyak menggunakan budaya. Juara pertama dapat golok misalkan,” ungkapnya.
Menurut Sinyo, konsep acara ini memang mengutamakan keseruan dan kebersamaan. “Iya, gimmick saja. Di sini kita cari senang, bukan cari menang,” ujar Sinyo.
Soal rencana ke depan, Sinyo berharap event seperti ini bisa digelar lebih besar lagi. “Insha Allah, kita pengen banget bikin lagi yang lebih baik, lebih besar, dan waktunya lebih panjang,” tuturnya.
Hal ini karena persiapan acara ini terbilang singkat. “Untuk yang sekarang ini, persiapannya seminggu saja,” tambah Bagas.
Dengan konsep balap yang unik, hadiah khas budaya lokal, serta suasana kebersamaan yang kental, Hajatan Pinggiran – Mambrak Gedubrak menjadi bukti bahwa tak hanya soal kompetisi, tapi juga hiburan dan silaturahmi antar pecinta roda dua. (Yuka/NM)
