Di Gedung Joang 45, peserta menyerahkan donasi kepada perwakilan Wirawati, pejuang wanita yang turut berperan dalam kemerdekaan bangsa. Aksi sosial ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan diraih melalui perjuangan semua elemen masyarakat, termasuk kaum perempuan.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi untuk mengenang proses bersejarah lahirnya teks proklamasi. Momen ini sekaligus menguatkan kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan dan menghargai jasa para pendahulu bangsa.
Menuju garis akhir konvoi, para bikers berkumpul di Sava Kuphi, Kampung Melayu, untuk menikmati gathering meriah. Berbagai lomba khas 17-an, seperti balap karung dan permainan tradisional lain, menambah semangat kebersamaan di antara peserta.
“Convoy Merdeka bukan hanya sekadar agenda tahunan, tetapi sebuah perayaan yang menggabungkan Nasionalisme, kepedulian sosial, dan tanggung jawab di jalan raya. Melalui kegiatan ini, kami ingin menegaskan semangat kemerdekaan harus diwujudkan dalam sikap disiplin, termasuk dalam berkendara. Kami terus menggaungkan #Cari_aman, karena keselamatan berkendara adalah prioritas,” ucap Division Head of Marketing Planning & Analyst, Andra Friandana.
HASCI menunjukkan bahwa berkendara motor bisa menjadi lebih dari sekadar hobi. Dengan menggabungkan nilai sejarah, aksi sosial, dan kampanye keselamatan, komunitas ini membuktikan bahwa konvoi bisa membawa pesan positif sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air.
