“Dengan sekitar lima putaran tersisa, saya membuat kesalahan di Tikungan 7 dan kemudian di Tikungan 10. Dan kemudian saya menyerah, tidak memacu terlalu keras. Alex lebih cepat dari kami. Bahkan kemarin, ketika dia terjatuh. Tapi saya sangat puas. Bahkan di trek yang tidak terlalu cocok untuk saya, saya hampir mendekati pembalap teratas.” lanjutnya.
Kemenangan Alex Marquez di Barcelona membuat peluang Marc untuk mengunci gelar dunia mundur ke seri Jepang. Hal ini justru sesuai keinginan Marc, karena ia tidak ingin keberhasilan datang dengan mengorbankan hasil buruk saudaranya.
“Masih ada tujuh balapan tersisa. Dan tujuan saya adalah menghadapinya dengan mentalitas yang sama. Tidak memaksakan diri terlalu keras, menjaga batas kemampuan saya, dan menjaga semua poin tetap terkendali. Saya bisa saja mengerahkan segalanya hari ini, tetapi ini bukan saat yang tepat. Yang penting adalah terus melaju dan tetap fokus.” ucapnya.
Dengan sikapnya yang matang, Marc Marquez menunjukkan bahwa konsistensi dan strategi jangka panjang lebih penting dibanding ambisi sesaat, sembari tetap menjaga persaingan sehat dengan adiknya di lintasan MotoGP. (Yuka/NM)
