Alex sempat kehilangan posisi holeshot dari Marc di Tikungan 1, namun berhasil membalas beberapa lap kemudian. Meski menjadi yang tercepat di sesi latihan bebas, ia harus bekerja keras untuk menyalip Ducati pabrikan milik sang kakak.
“Tidak mudah menghadapi Marc di belakang saya selama 24 putaran,” kata Alex. “Sering kali saya bilang ke mereka, ‘jangan tulis nama (di papan pit), lupakan saja’. Ini sangat sulit karena dia pembalap yang kita tahu akan berada di batasnya. Jadi, kita tidak pernah merasa santai ketika Marc ada di belakang.” jelasnya.
Dengan strategi matang, Alex mampu menjaga ban, meminimalisir kesalahan, dan akhirnya menutup balapan dengan sempurna. Selebrasi kemenangannya pun unik, ia berhenti di Tikungan 10, lokasi kecelakaannya saat Sprint, lalu berguling di kerikil sambil mengacungkan dua jari tengah ke arah tikungan tersebut.

“Perayaan paling istimewa ada di Tikungan 12, di hadapan para penggemar,” kata Alex sambil tersenyum. “Tapi di Tikungan 10, aku bilang, aku benci tikungan itu hari ini dan aku harus balas dendam! Jadi aku berguling, dan mengacungkan kedua jari tengah,” kelakarnya.
Kemenangan ini membuat selisih poin Alex dengan Marc di klasemen berkurang menjadi 182 poin, sekaligus memperbesar keunggulannya atas Francesco Bagnaia dalam perebutan posisi kedua hingga 68 poin. (Yuka/NM)