
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya safety riding. Dari hasil analisis, tingkat kecelakaan didominasi kendaraan roda dua dengan kontribusi hampir 60 persen. “Kami mengimbau agar seluruh pengguna jalan mengedepankan keselamatan, patuh, dan tertib. Keselamatan adalah yang utama,” ujarnya.
Sementara Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan pameran IMOS 2025 tahun ini menekankan teknologi cerdas, keselamatan berkendara, dan ramah lingkungan. Ia menilai penting bagi Indonesia untuk mengembangkan sistem transportasi yang aman, berkelanjutan, dan tetap terjangkau bagi masyarakat.
“Menurut data World Bank, nilai manufaktur Indonesia pada 2024 mencapai 265 miliar dolar AS, naik 4 persen. Kita sekarang menjadi negara manufaktur terbesar ke-13 di dunia dan kelima di Asia setelah Jepang, India, Korea, dan Tiongkok,” jelasnya.
Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi nasional juga cukup baik. “Triwulan II 2025 ekonomi tumbuh 5,15 persen, sementara sektor nonmigas naik 5,6 persen dan kontribusinya mencapai 16,92 persen. Ekspor motor tembus 300 ribu unit CBU, naik 5,2 persen secara tahunan. Ini bukti kepercayaan negara tujuan ekspor semakin tinggi,” katanya.
Meski ada tekanan global, Faisol optimistis industri otomotif tetap bertahan. “Menjelang akhir tahun pemulihan pasar mulai terlihat. Produksi yang sempat terganggu kini sudah kembali normal,” ujarnya.