NaikMotor – Vietnam akan melarang sepeda motor berbahan bakar bensin memasuki pusat kota Hanoi mulai pertengahan 2026, pabrikan Jepang mengingatkan ancaman PHK.
Kebijakan yang diumumkan oleh Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, ini bertujuan menekan tingkat polusi udara yang tinggi di ibu kota. Namun, langkah tersebut memicu kekhawatiran dari pemerintah Jepang dan sejumlah produsen otomotif besar seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki.
Mengutip dokumen resmi yang ditinjau Reuters, Kedutaan Besar Jepang di Hanoi mengirim surat kepada pemerintah Vietnam berisi peringatan bahwa larangan mendadak ini bisa berdampak serius pada lapangan kerja di sektor industri pendukung.
Dealer sepeda motor dan pemasok suku cadang disebut berisiko mengalami kebangkrutan akibat peralihan cepat menuju elektrifikasi. Pihak kedutaan juga meminta pemerintah Vietnam menyiapkan peta jalan transisi yang lebih realistis, dengan penerapan regulasi secara bertahap agar industri dapat beradaptasi.

Pasar kendaraan roda dua Vietnam merupakan salah satu yang terbesar di dunia, dengan nilai mencapai sekitar USD 4,6 miliar dan tingkat kepemilikan sepeda motor mencapai hampir 80% dari total populasi 100 juta jiwa. Larangan ini dinilai berpotensi mengganggu rantai pasok dan memukul ekonomi lokal.




