“Dibandingkan dengan Indonesia, ini kemajuan, tetapi dibandingkan dengan Jepang, ini jelas merupakan kemunduran. Saya tahu apa yang saya mampu dan saya tahu apa yang bisa kami capai sebagai tim,” ujar pembalap berusia 28 tahun itu.
“Sayangnya, kami masih kekurangan sesuatu, dan kami sekarang sedang berupaya memecahkan masalah ini untuk masa depan. Sangat sulit untuk dipahami, meskipun seluruh tim sedang berupaya mengatasinya. Kami melakukan pekerjaan dengan baik, seperti yang kami lakukan di Sepang, tetapi hasilnya belum sesuai dengan yang kami butuhkan. Kami ingin berjuang untuk menang, namun kali ini Aprilia menang.”
Menjelang seri penutup di Valencia, Bagnaia tertinggal 35 poin dari posisi ketiga klasemen sementara dan hanya unggul tipis dari Pedro Acosta di peringkat kelima. Dengan 37 poin tersisa, peluang podium akhir musim tampak tipis. Namun Bagnaia justru memberi pujian kepada rekan senegaranya, Marco Bezzecchi.
“Pembalap yang menyalip saya adalah Bezzecchi. Dia jauh lebih pantas mendapatkan posisi ketiga di Kejuaraan Dunia daripada saya!” tutup Bagnaia. (Yuka/NM)
