Sah! Yamaha Beralih ke Mesin V4 untuk MotoGP 2026, Akhiri Era 4 Silinder Segaris

0

Takahiro Sumi, General Manager Yamaha Motor Racing, mengakui perubahan ini bukan keputusan yang mudah.

“Mesin empat silinder telah menjadi inti filosofi Yamaha selama beberapa dekade. Itu menghasilkan kemenangan yang tak terlupakan dan membentuk reputasi kami dalam hal presisi dan kendali,” jelasnya.

Namun, Sumi juga menegaskan bahwa perubahan ini penting demi masa depan. “MotoGP terus berkembang, dan kami harus berkembang bersamanya. V4 melambangkan babak baru bagi Yamaha, babak yang menggabungkan semangat tantangan kami dengan inovasi teknis yang dibutuhkan untuk bersaing di puncak,” tambahnya.

Meski baru mencatat finis ke-14 pada debutnya di San Marino bersama Augusto Fernandez, Yamaha V4 diyakini masih memiliki potensi besar. Mesin ini sudah melampaui batas kecepatan maksimal, namun belum diatur untuk tenaga puncak akibat keterbatasan regulasi dan tahap pengembangan.

Yamaha V4 MotoGP 2026
Augusto Fernandez dengan Yamaha V4 MotoGP 2026 di putaran Malaysia. Foto: dorna motogp

Secara historis, Yamaha bukan pendatang baru untuk konfigurasi V4. Pada 1975, Giacomo Agostini berhasil meraih gelar dunia 500 cc dengan Yamaha V4. Kini, 50 tahun kemudian, pabrikan berlambang garpu tala itu kembali ke akar dengan teknologi modern dan ambisi baru.

Dengan mesin V4, Yamaha berharap dapat kembali bersaing di papan atas, sekaligus mempertahankan Fabio Quartararo yang kontraknya berakhir pada 2026. Masa depan tim kini sangat bergantung pada pengembangan mesin baru ini. (Yuka/NM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

16 − 4 =