Kontes tahunan ini selalu menjadi agenda yang ditunggu oleh seluruh SMK binaan WMS karena tidak hanya memacu prestasi, tetapi juga membuka ruang bagi peserta untuk saling bertukar pengalaman. Melalui penilaian objektif, para peserta dapat mengukur kemampuan mereka sesuai standar industri yang diterapkan Honda.
Selain meningkatkan skill, kegiatan ini memperkuat sinergi antara dunia pendidikan vokasi dan kebutuhan industri (DUDI). Sekolah tidak hanya menjadi lembaga pendidikan, tetapi juga berperan sebagai mitra strategis dalam menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap terjun ke dunia otomotif.
Di sisi guru, kontes ini menjadi kesempatan penting untuk memperbarui pengetahuan teknis sekaligus meningkatkan kemampuan pedagogis agar pembelajaran di kelas semakin relevan dengan teknologi terkini.
“Guru memegang peran penting dalam membentuk kompetensi siswa vokasi. Karena itu, kami memberikan ruang bagi mereka untuk terus berkembang, memahami inovasi baru, serta memperkuat metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Kami ingin lulusan SMK binaan WMS menjadi tenaga profesional yang tangguh dan kompetitif,” tambah Benedictus F. Maharanto.
Selama empat hari pelaksanaan, persaingan berlangsung sengit dan penuh antusiasme. Peserta menunjukkan dedikasi tinggi baik saat menghadapi ujian teori maupun praktik bengkel. Atmosfer kebersamaan juga sangat terasa karena mereka saling mendukung dan berbagi pengalaman antarsekolah.




