Kesabaran Pavesio mulai menipis, hal ini ia sampaikan kepada Speedweek.
“Dari sudut pandang manusia, saya memahami rasa frustrasi yang terkadang Anda (Quartararo) rasakan,” ujarnya.
“Tapi kami semua profesional dan berada di perahu yang sama. Kami menawarinya kesempatan untuk membalap di Yamaha, dan dia menerimanya. Terlalu banyak mengeluh di depan umum tidak membantu komitmen perusahaan.” lanjutnya.
Meski musim 2025 tidak mudah, Quartararo tetap menjadi pembalap Yamaha terbaik. Ia menutup musim di posisi kesembilan klasemen, unggul sekitar 122 poin dari rekan sesama pengguna Yamaha, Jack Miller dari Pramac.
Quartararo juga menorehkan lima pole position dan meraih podium di Grand Prix Jerez. Namun masalah perangkat ride-height membuatnya kehilangan peluang menang di GP Inggris.
Lanjut Pavesio, ia menilai performa motor sebenarnya menunjukkan perkembangan.
