
Meski Bulega tampil sangat kuat di seri penutup Jerez dan memenangkan Race 2. Namun, karena keunggulan poin yang sudah dikumpulkan Toprak sebelumnya, hasil tersebut tidak cukup untuk menggeser posisi puncak.
Meskipun Bulega sering kali lebih cepat dalam satu putaran (Superpole), fokus mental baru Toprak membuatnya jauh lebih konsisten dalam mengelola ban di balapan panjang (Race 1 dan Race 2).
Razgatlioglu berhasil mengalahkan rival terdekatnya, Nicolo Bulega (Ducati), dengan selisih poin yang sangat ketat, yaitu 13 poin. Titik baliknya itu ternyata didukung juga oleh kepastian kontrak MotoGP yang diumumkan sebelum putaran Misano memberikan ketenangan pikiran tambahan yang membantunya fokus di lintasan.
“Terutama ketika saya menandatangani kontrak untuk masa depan, saya menjadi lebih rileks, saya tidak lagi memikirkan masa depan dan saya mulai balapan dan menikmatinya],” katanya.
“Terutama Misano, saya perlu mengalahkan Ducati di sana. Saya mencetak hattrick, ini sangat penting bagi saya, Ducati biasanya sangat kuat di sana, semua bos datang ke sana, mungkin mereka akan sedikit patah semangat,” ungkapnya. “Rencananya berhasil, saya memenangkan balapan di Misano, dan setelah itu saya terus memenangkan banyak balapan,” pungkasnya. (Afid/nm)



