Derby Romero Berbagi Cerita Tentang Cafe Racer di IMoS 2016

2
Derbi Romero
Derbi Romero saat diskusi perihal cafe racer di IMoS 2016. Foyto: Yudistira

NaikMotor – Kehadiran bintang film sekaligus penyanyi, Derby Romero meramaikan booth NaikMotor di area Indonesia Motorcycle Show (IMoS) 2016. Di situ, Derby berbagi seputar dunia cafe racer yang ia gemari sejak beberapa tahun ke belakang.

Di booth NaikMotor, Derby dan kru Flash Rabbit Custom Garage (FRC Garage) membawa Yamaha XS650 1974 bergaya Classic Cafe Racer.

Pria berusia 26 tahun itu sudah menyukai sepeda motor sejak SD. Seiring berjalannya waktu, ia memilih cafe racer sebagai aliran yang dianut, karena merasa sesuai dengan karakter dirinya.

Derby memiliki workshop custom, yakni Flash Rabbit Custom Garage yang ia bangun mulai tahun 2011. Ia tak jarang turun langsung saat membangun sebuah motor di sela kesibukannya sebagai selebritas.

derbi_romero_4Pada acara sharing All About Cafe Racer bersama NaikMotor yang dihadiri beberapa omunitas seperti Cafe Racer Indonesia, Ahooy Geboy, Derby menceritakan sejarah singkat lahirnya salah satu aliran dalam custom culture tersebut di Inggris pada akhir tahun 50’an. Pemeran film ‘Petualangan Sherina’ itu juga menyebut motor Triton, yakni kombinasi mesin Triumph dan frame Featherbed-nya Norton  sebagai motor yang legendaris di ranah cafe racer.

Singkat cerita, pelantun lagu ‘Gelora Asmara’ itu mulai bergelut dengan cafe racer sejak tahun 2008. Saat itu, ia dan seorang teman kerapa berkeliling kota Jakarta dengan motor balap klasik tersebut, membuat banyak orang penasaran dengan motor tersebut.

“Waktu itu tahun 2008 saya mulai main cafe racer. Saya dan teman suka jalan keliling Jakarta pakai motor itu, dan banyak orang bertanya tentang motornya. Saat itu saya jelaskan soal cafe racer. Dan sekarang cafe racer jadi digemari di Indonesia, komunitasnya banyak, ” ujar Derby.

Pada kesempatan tersebut, pria berkacamata itu berbagi tips untuk membuat motor cafe racer yang nyaman untuk dikendarai.

derbi_romero_2“Motor cafe racer itu pada dasarnya punya stang pendek, sehingga mengendarainya harus menunduk. Karena itu, posisi tangki dan jok sebisa mungkin dibuat rata agar tidak sulit saat menunduk. Selain itu, ukuran tangki jangan terlalu panjang karena akan menyulitkan untuk dikendarai. Kalau soal mengendarainya, kepada menunduk dan posisi kaki sedikit ke belakang, supaya enak tumpuannya. Motornya juga harus disesuaikan supaya lebih gampang dikendarai, ” papar Derby

Ia juga meyakinkan untuk pecinta cafe racer untuk jangan ragu jika ingin membentuk komunitas. Menurutnya, komunitas bisa besar jika terus berkumpul.

“Kalau punya passion di cafe racer mau buat komunitas, ya buat saja. Semua komunitas juga awalnya kecil. Nanti komunitas itu akan besar dengan sendirinya, ” kukuh Derby. (Yudistira/nm)

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY