Regulasi Baru MotoGP 2017, dari Aturan Ban, Bobot Motor hingga Denda

1
regulasi baru MotoGP 2017
MotoGP 2017 antara lain tidak lagi menggunakan ban intermediate.Foto: GPOne

NaikMotor – Beberapa regulasi baru MotoGP 2017 telah direvisi menyusul ketetapan yang telah dibuat oleh Grand Prix Commission beberapa waktu lalu.

Pertemuan Komisi GP, yang digawangi oleh Dorna, FIM, IRTA, dan MSMA di Madrid pada awal Desember melahirkan regulasi baru untuk kompetisi MotoGP, Moto2, dan Moto3.

Di antara regulasi tersebut, yakni eliminasi pilihan ban untuk kelas MotoGP, di mana Michelin sebagai pemasok tunggal ban tidak lagi menyediakan tipe intermediate. Jenis ban tersebut diperuntukkan untuk keadaan lintasan basah yang mulai mengering.

Namun, dalam aplikasinya, tipe tersebut tidak diminati tim dan pembalap. Mereka cenderung memilih ban kering atau basah jika balapan berlangsung setelah hujan mengguyur.

Sebagai pengganti, Michelin akan menyiapkan pilihan ban kering dan basah dengan spesifikasi tertentu untuk ban depan dan belakang.

Sedangkan para pembalap dan tim di kelas Moto2 akan menghadapi tantangan baru musim depan, di mana mereka harus menyiapkan motor yang bobotnya lebih berat. Komisi GP menetapkan motor di kelas menengah harus memiliki berat minimal 217 kilogram, dari sebelumnya 215 kilogram.

Penerapan aturan itu akhirnya berdampak pada ketetapan mengenai penggunaan kamera on board pada motor pembalap yang start dari urutan satu sampai enam.

Mempertimbangkan bobot yang lebih berat akan berdampak pada performa motor, ditetapkan bahwa tim yang menggunakan tipe mesin tertentu diperbolehkan tidak memasang kamera on board. Mereka hanya perlu menggunakan kamera dummy untuk diletakkan di tempat yang telah ditentukan pada bagian motor.

Tahun depan, tim-tim peserta Moto2 dan Moto3 memiliki jatah 10 hari tes sepanjang tahun, ditambah tes resmi yang dibuat penyelenggara dan tes pasca musim di bulan November.

Selain itu, musim depan para pembalap di semua kelas harus lebih berhati-hati ketika masuk area pit stop, karena hukuman untuk pelanggaran kecepatan di wilayah tersebut akan diperbesar. Jika tahun ini pelanggar dikenakan dengan 150 euro, tahun depan denda ditambah menjadi 200 euro untuk satu kali melakukan pelanggaran.

Jika mengulangi kesalahan, denda menjadi lebih besar, atau pengawas balapan akan menetapkan sanksi lain, tergantung situasi yang terjadi. (Yudistira/nm)

 

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here