Honda Sedang Mengembangkan Sistem Pengereman Darurat Otomatis

0
Honda Sedang Mengembangkan Sistem Pengereman Darurat Otomatis
Sistem pengereman darurat Honda dikembangkan dari CMBS mobil Honda. Foto: Honda

NaikMotor – Berdasarkan aplikasi paten yang didaftarkan di Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat, menunjukkan Honda sedang mengembangkan sistem pengereman darurat otomatis yang pintar.

Dalam dokumen paten yang diajukan, sistem pengereman otomatis untuk sepeda motor itu mendeskripsikan sebuah sistem yang akan melakukan pengereman ketika sistem mendeteksi potensi tabrakan frontal. Seperti saat berada di perempatan misalnya, tiba-tiba ada kendaraan lain yang memotong di hadapan.

Honda Sedang Mengembangkan Sistem Pengereman Darurat Otomatis
CMBS andalkan radar gelombang mili dan kamera. Foto:Honda

Sistem serupa sebenarnya sudah diterapkan pada produk mobil Honda. Sistem dikenal sebagai Collision Mitigation Braking System (CMBS) itu memadukan radar dengan gelombang milimeter dan kamera untuk mendeteksi potensi bahaya tadi. Tampaknya sistem serupa kali ini akan dikembangkan pada sepeda motor produk pabrikan berlogo sayap itu.

CMBS saat beraksi akan memberikan peringatan terlebih dahulu kepada pengendara sebelum mengoperasikan rem dalam berbagai tekanan secara otomatis. Meski belum semua potensi tabrakan kemungkinan direaksi dengan pengereman oleh sistem, paling tidak pengendara sudah bisa memperkirakan aksi koreksi terhadap situasi itu. Seperti mengurangi kecepatan misalnya.

Honda Sedang Mengembangkan Sistem Pengereman Darurat Otomatis

Di sisi lain, sebenarnya teknisi Honda menghadapi tantangan sebab penerapan sistem pengereman darurat itu jangan sampai mengganggu konsentrasi pengendara, yang justru akan membuat bahaya baru. Jadi, ketika sistem mendeteksi potensi tabrakan, sistem akan mengecek apakah pengendara siap untuk melakukan pengeteman. Jika siap, sistem akan memberikan tekanan tambahan pada sistem rem yang sama pada bagian depan dan belakang, sehingga pengendara tetap merasa dalam kondisi alamiah layaknya pengereman biasa.

Jika pengendara belum juga melakukan pengereman, sistem akan mengaktifkan rem belakang terlebih dahulu untuk mencegah gejala dive. Selanjutnya sistem akan menghitung koefisien gesek dengan permukaan jalan apakah sudah mendekati batas. Sehingga menjelang terjadinya ban terkunci, sistem akan mengoperasikan rem depan. Sistem akan terus bekerja hingga sepeda motor benar-benar berhenti atau halangan di depan sudah berlalu. (Afid/nm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here