Tim Drag Bike Pertamax Motorsport Enggan Tampil di Kompetisi Sendiri

0
Tim Drag Bike Pertamax Motorsport
Pertamax Motorsport Championship 2017 tidak akan diikuti oleh Pertamax Drag Bike Team. Foto: Istimewa

NaikMotor – Kejuaraan Drag Bike kembali menjadi agenda dalam rangkaian Pertamax Motorsport Championship (PMC) 2017. Berbeda dari tahun lalu, Tim Drag Bike Pertamax Motorsport tidak menurunkan tim di kompetisi tersebut.

Drag bike menjadi salah satu balapan di Pertamax Motorsport Championship untuk ranah balap roda dua, mempertimbangkan popularitas jenis balap tersebut. Selain itu, Pertamax Motorsport ingin mewadahi para penyuka drag bike agar bisa menyalurkan hobi di arena legal, sebab sangat berbahaya apabila dilakukan di jalan raya.

“Kompetisi drag bike itu digemari banyak orang, karena itu setiap kompetisi digelar penonton sangat banyak. Drag bike lebih mudah untuk dijalankan, regulasi tidak begitu ketat, teknis tidak sulit. Tidak seperti road race, drag bike lebih simpel, tidak perlu riset motor terlalu mahal. Kami ingin mewadahi para penggemar drag bike agar bisa berlomba dengan aman. Menurut kepolisian, drag bike liar lebih berbahaya karena mudah melakukannya hanya di lintasan lurus,” papar Direktur Pertamax Motorsport, Rifat Sungkar saat konferensi pers di Jakarta, Senin (13/2/2017).

Berbeda dari tahun lalu, Pertamax Motorsport tidak menurunkan tim di kompetisi mereka sendiri. Tim drag bike Pertamax Motorsport akan hijrah ke event yang skalanya lebih besar yakni Kejurnas drag bike.

“Tahun ini kami tidak menurunkan tim balap di Pertamax Motorsport Championship. Tim kami dengan pembalap Bayu Ucil akan tampil di ajang Kejurnas, mungkin ikut tiga atau empat seri. Kami ingin memberikan kesempatan tim-tim peserta untuk menjadi juara,” ungkap Rifat.

Pertamax Motorsport Championship membuat konsep kejuaraan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pembalap pemula. “Kami ingin mengangkat kemampuan para pembalap pemula, tagline kami ‘Everyone Can be A Racer’. Dari kompetisi ini, kami mendapatkan talenta baru (di ajang balap),” cetus Rifat. (Yudistira/nm)

 

LEAVE A REPLY