Moto Journey 2017, Menjelajah Alam dan Menyiksa Motor Kustom

0
Moto Journey 2017
Sekumpulan penggemar motor kustom menggelar Moto Journey di kawasan argo wisata Kaligua Bumiayu. Foto: Istimewa

NaikMotor – Ingin membuktikan kualitas motor kustom layak diajak jalan jauh sekaligus menempuh medan ekstrem, sekumpulan penggila kustom kulture mengadakan Moto Journey 2017 di kawasan perkebunan teh Argo Wisata Kaligua Bumiayu, Jawa Tengah, (25-26/2/2017).

Adalah Wins Paddock, workshop motor kustom sejak 2004  di Purwokerto yang ikut menginisiasi event Moto Journey 2017. Customshop milik Siswo Winoto ini memang dikenal sebagai builder motor-motor kustom nyentrik berbagai aliran mulai Choppy Cub, Street Fighter, Cafe Racer, Street Tracker, Scrambler dan lain-lain. Hebatnya lagi, karya-karyanya telah diakui di berbagai kontes modifikasi hingga custom bike contest selevel Kustomfest dan banyak menghiasi cover-cover tabloid otomotif.

Bersama Dionisius Agung  atau dikenal sebagai Dion Idol, salah satu lulusan dari ajang pencarian bakat tarik suara di televisi, Wins Paddock  menggagas  lahirnya ide Moto Journey 2017. Moto Journey adalah sebuah acara sebagai wujud dan bukti bahwa motor kustom juga bisa diajak berkendara dalam jarak yang cukup jauh.

Ada tujuh motor kustom yang ikut dalam petulangan tersebut, yakni R25 Tracker, Scorpio Cafe Racer, 2 unit Scorpio Tracker, Thunder Tracker, Jupiter MX Trail dan Tiger Tracker. Mereka datang dengan beragam latar belakang profesi namun disatukan oleh soul kustom yang kuat.

Selain itu petulangan di alam terbuka dengan tantangan berbagai medan ini sebagai pembuktian bahwa motor kustom memiliki durabilitas dan ketahanan dari masing-masing part. Kekurangan dan kelebihan rancang bangun modifikasi bisa teridentifikasi di Moto Journey 2017 yang memilih medan-medan lumayan ekstrem. ” Moto Journey#1 ini adalah salah satu puncak kepuasan dalam berkendara, selain memacu adrenalin juga mempererat tali persaudaraan, ” ungkap Dion Idol.

Dan yang menjadi tujuan petulangan dengan motor kustom tersebut adalah kawasan argo wisata Kaligua. Perkebunan teh peninggalan Belanda yang masih berproduksi hingga saat ini  terletak di kaki Gunung Slamet di Desa Pandansari Paguyangan Kabupaten Brebes Jawa Tengah dengan ketinggian 1.500 – 2.050 m dpl. Suhu udara di kawasan asri ini berada di antara 8  hingga 28 derajat celcius namun kalau musim hujan bisa sangat dingin  antara 4 sampai 12 derajat celcius.

Sementara Wiwin  dari  Wins Paddock  mengamini bahwa tujuan  dari Moto Journey adalah selain   berkendara dan berpetualang menikmati keindahan alam, juga menjadi arena ujicoba kekuatan motor-motor kustom rakitannya.

“Moto Journey adalah arena uji ketahanan motor motor  mulai dari kaki-kaki hingga mesin karena semuanya hasil modifikasi. Ini baru petulangan edisi pertama, kita akan buat lagi seri selanjutnya  ke daerah yang berbeda. Kemungkinan April akan kita buat lagi, rencananya ke daerah Dieng dengan melibatkan banyak komunitas kustom lokal sekaligus acara sosial. Acara ini juga sekaligus bagian dari promosi wisata alam di Jawa Tengah yang sulit dijangkau,” tukas Wiwin.

Sementara Dr. Sulis  selaku tuan rumah Moto Journey #1  mengungkapkan kesannya  bisa terlibat dalam kegiatan ini  ” Saya bangga menjadi tuan rumah Moto Journey yang pertama kali ini, semoga di sesi berikutnya bisa lebih maksimal lagi dan lebih berkesan, ” sebut dokter yang juga pemilik Thunder 250 Tracker.

Ingin tahu lebih banyak soal Moto Journey? Silakan  ikuti Instagram & twitter : @motojourney_id, kemudian Facebook fanspage: Moto Journey dan website : http://www.motojourney.id. (Arif/nm)

LEAVE A REPLY