Cara Braders Menikmati Alam Sulawesi dalam Jelajah Nusantara III

0
Jelajah Nusantara III
Tim Braders (Brawijaya RIders) melakukan Jelajah Nusantara III, 24 Maret - 2 April lalu ke Sulawesi Foto: Istimewa

 

NaikMotor – Para penggemar petualangan bermotor yang tergabung dalam Braders (Brawijaya Riders) suksse melintas Bumi Celebes dalam Jelajah Nusantara III dari Makassar ke Manado, 24 Maret – 2 April 2017 lalu. Mereka mengandalkan berbagai macam motor mulai H-D, BMW,Triumph dan lain-lain.

Salah satu member Chopper Baztard MC, Aji Putra atau akrab disapa Tetih dan Sesko bergabung dengan rombongan Braders (Brawijaya Riders) untuk melakukan perjalanan selama 10 hari melintas berangai provinsi di Sulawesi.

Tim BraDers (Brawijaya Riders) Jelajah Nusantara III, mendarat Di Bandara Sultan Hasanudin Makassar, kemudian langsung menuju ke kelapangan parkir hotel terdekat tempat motor-motor menginap.  Melakukan persiapan sebentar lalu langsung jalan dengan rute hari pertama yaitu menaklukan kondisi jalan dari Makassar  ke Palopo.

Keberangkatan tim yang beranggotakan berbagai jenis motor tersebut di bawah teriknya matahari Makassar. Hal ini membuat rombongan untuk beristirahat setelah riding sejauh 20km. Bahkan,  sebagian peserta mengalami dehindrasi.

Setelah berjalan kurang lebih satu setengah jam dari Makassar, lagi-lagi kami dipaksa untuk berhenti, Kali ini bukan hanya karena panas,namun menemukan keindahan laut yang biru dan bersih, sungguh indah alam Nusantara ini.

Sesampainya di Pare-Pare, kami memutuskan untuk makan siang sebelum kemudian melanjutkan perjalanan menuju Palopo,.” Target kami sebelum Maghrib sudah harus sampai, dikarenakan ada beberapa anggota kami yang sudah sepuh dan memiliki permasalahan dengan mata. Menjelang Maghrib Alhamdulillah akhirnya bisa merapat di Palopo dengan selamat, hanya sedikit catatan kecil untuk menjalankan hari kedua, kami harus menyiapkan fisik yang lebih baik lagi, mengingat kondisi jalanan tidak dapat ditebak,” ujar Tetih.

Hari kedua, perjalanan dari Palopo menuju Enrekang dengan panorama pematang sawah mendominasi perjalanan hingga sudah finis di sore hari . Di Enrekang, mereka dijamu makan malam anggoyanya yang berasal dari kota tersebut. Salah satu menunya yakni  “Danke” berasal dari Bahasa Jerman yang artinya adalah terima kasih. Namun Danke di sini adalah keju tradisional Enrekang terbuat dari susu sapi murni.

Lepas makan malam, untuk menjangkau penginapan ternyata melewati pegunungan berjarak satu jam perjalanan dengan kondisi jalan berlubang tanpa penerangan. Edwin ( 55 thn) terpaksa menabrak lubang yang lumayan dalam sehingga mengakibatkan motornya mati total dikarenakan ada sistem kelistrikannya error. Dua orang anggota terpaksa menunggu kedatangan mobil back up di tengah jalanan hutan gelap. Masalah belum beres, ternyata hotel tempat menginap juga bermasalah dengan kelistrikannya.

Hari ketiga, Lakawan Hotel, nama  tempat mereka  menginap menjadi alternatif satu-satunya untuk   melewati daerah tersebut  Dari Enrekang, mereka melanjutkan perjalanan ke Parigi dengan  melewati  daerah Tana Toraja. Untuk mencapai  pemakaman sakral Tana Toraja,  beberapa anggota yang membawa motor adventure bisa menjajal ketangguhan motornya mengunjungi Negeri di Atas Awan ( jalur pegunungan mendaki dan hanya dapat ditempuh dengan motor  adventure)  karena  tanjakannya ekstrem dan berlubang.

Selang beberapa jam perjalanan akhirnya tim Jelajah Nusantara III memasuki pintu gerbang Tana Toraja, namun demikian kami masih harus menempuh beberapa kilometer lagi untuk dapat sampai di tengah kota Toraja dengan kondisi jalanan yang kurang baik. (Arif/nm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here