Kejurnas Supermoto ISC 2017, Ajang Pembuktian Komunitas SMI Bandung

0
Ajang Pembuktian Komunitas SMI Bandung
SMI Chapter Bandung memiliki tim sendiri yakni Pos Express SMIB, pembalapnya ada yang benar-benar hobi maupun dari pembalap pro. Foto: Tim NaikMotor

NaikMotor – Kejurnas Supermoto bertitel Indonesia Supermoto Championship (ISC) 2017 seri 1 sudah dihelat Minggu (23/7/2017) di Sirkuit Sentul Karting. Gelaran perdana ini jadi barometer baru perkembangan supermoto di Tanah Air, sekaligus ajang pembuktian komunitas SMI Bandung yang turut membesarkan supemoto sampai ke daerah.

Termasuk yang dilakukan komunitas Supermoto Indonesia (SMI) chapter Bandung. Komunitas yang punya divisi racing sendiri dan rajin ikut balapan supermoto ini bahkan turun di 6 kelas dengan 11 pembalap dari total 8 kelas yang dilombakan di ISC 2017.

SMI Chapter Bandung memiliki tim balap sendiri yakni Pos Express SMIB. Divisi balap SMI Bandung bahkan sudah terdaftar di IMI. Buat ukuran komunitas, SMI Bandung memang cukup serius menyalurkan hobi balap member mereka.

“Di event ISC 2017 seri 1 ini kami ikut dalam rangka mengenalkan balap supermoto di Indonesia, bahkan  tahun lalu kami ikut di FIM Asia di Malang dan Malaysia, tapi absen di Filipina,” kata Teguh Fadillah Kepala Bidang Sport dan Event SMI Bandung.

Teguh mengatakan Kejurnas Supermoto ISC akan menjadi ajang pembuktian komunitas SMI Bandung dengan bakal konsisten ikut semua putaran Kejurnas Supermoto ISC 2017 di Jogja 9-10 September sebagai seri kedua mendatang dan di Malang kemudian.

Untuk itu ia mengharapkan Kejurnas Supermoto ISC bisa lebih berkembang lagi ke depannya, sebab komunitas supermoto sangat besar di Indonesia. Untuk gelaran perdana ini ia mengaku memberi jempol kepada panitia yang tegas soal peraturan dan tidak bisa diganggu gugat.

Contohnya yakni soal regulasi piringan cakram depan. “Di regulasi itu minimal 280 mm, padahal kalau KLX standar sebelum yang BF 2016 kan 260 mm, pada protes tapi mereka keukeuh tuh. Akhirnya tim yang ngalah ganti piringan lebih gede. Salut sama panitianya,” katanya.

“Padahal ini event perdana, kalau cuma buat nyari jumlah peserta bisa aja dibebasin, tapi ini enggak. Bagusnya kalau kayak gini semua ikut aturan. Jadinya event ke depan bisa lebih profesional lagi, dari penyelenggaraan dan pesertanya,” pungkasnya.(Agl/NM)

LEAVE A REPLY