Kejar Poin M Akid Aziz, Podium Harga Mati Buat Wahyu Aji

0
Podium Harga mati Buat Wahyu Aji
Podium adalah harga mati buat Wahyu Aji Trilaksana jika ingin mendulang poin dan menempel Md Akid Aziz (UMA Racing Yamaha Maju Moto) di posisi pertama. Karena saat ini keduanya hanya terpaut 16 poin. Foto: Yamaha

NaikMotor  – Podium harga mati buat Wahyu Aji jika ingin mendulang poin dan menempel Md Akid Aziz (UMA Racing Yamaha Maju Moto) di posisi pertama. Karena saat ini keduanya hanya terpaut 16 poin, Akid 131 poin sedangkan Wahyu 115 poin.

ARRC 2017 India yang akan berlangsung akhir pekan ini Sabtu-Minggu (23-24/9/2017) ini dapat menjadi momen Wahyu mencuri posisi Akid sebelum babak penentuan atau final ARRC 2017 di Buriram, Thailand.

“Saya senang balapan di Sirkuit Madras ini. Saya lebih nyaman dengan kondisi motor sekarang. Kami mempunyai set-up awal terbaik dari hasil tes Minggu lalu di Sentul,” kata Wahyu yang memegang titel sebagai Juara Asia UB150 tahun lalu.

Podium Harga Mati Buat Wahyu Aji
UB150 merupakan kelas yang paling sengit, dimana gap antara tiap pembalap tidak berbeda jauh

Seperti diketahui UB150 merupakan kelas yang paling sengit, dimana gap antara tiap pembalap tidak berbeda jauh. Apalagi sirkuit di Chenai India itu absen menggelar ARRC sejak 2013, meski sudah ada data terdahulu setingan motor tetap jadi fokus utama.

Sirkuit Madras pertama dibangun pada 1980 dan dibuka untuk umum pada 1990. Memiliki panjang 4,717 km, 12 tikungan dan 3 trek lurus. Secara trek beberapa pembalap Indonesia mengatakan karakter sirkuitnya mirip-mirip dengan Sirkuit Sentul.

Wahyu Rusmayadi, Manajer Yamaha Racing Indonesia (YRI) yang juga menemani Galang Hendra di WSSP300 Portugal pekan lalu mengatakan, untuk ARRC India tim akan memakai setingan dasar Sirkuit Sentul.

“Ada persamaan karakter antara Madras dan sirkuit sebelumnya (Sentul). Kita akan menggabungkan data yang kita miliki untuk mendapatkan set-up terbaik dari sesi latihan bebas (free practice), dan kemudian dikembangkan lagi,” pungkas Wahyu.(Rls/NM)

LEAVE A REPLY