Tips Membonceng Wanita

1

Tips-membonceng-Wanita_1

Jakarta (naikmotor.com) – Pada prinsipnya memboncengkan wanita sama saja dengan umumnya pria, namun kodrat kewanitaan yang terlahir sebagai pemilik perasaan lebih halus membuat kita lebih berhati-hati. Apalagi ketika akan menempuh perjalanan jauh, selain konsentrasi penuh, komunikasi mesti tetap berjalan tapi tidak sampai mengganggu kenyamanan berkendara.

Pakaian sesuaikan dengan motor, yaitu casual agar lebih leluasa bergerak. Celana jeans, dan sepatu minimal setinggi tumit lebih diutamakan. Perjalanan jauh cepat membuat lelah dan pegal karena itu kemungkinan mengantuk sangat besar. Solusinya ajak si pembonceng berbincang, tapi jangan sambil nengok terlalu dalam, suruhlah dia mengawasi jalanan di depan atau memijat daerah punggung dan pundak Anda.

Terkadang tidak banyak dari para motorist mengetahui tentang bagaimana posisi ideal, pantangan serta hal yang patut diperhatikan bagi seorang pembonceng, terlebih sang pembonceng itu adalah seorang wanita. Berikut sebagian tips yang dapat menjadi panduan Anda dalam membonceng wanita agar tetap nyaman serta aman saat berkendara.

Posisi Badan

Posisi sejajar dengan pengendara adalah posisi ideal bagi seorang pembonceng, posisi badan si pembonceng adalah berjajar rapat dengan si pengendara, hal ini guna mengeliminir terpaan angin pada saat kendaraan melaju. Posisi membonceng secara melintang (menghadap ke kiri lazimnya wanita lakukan) adalah posisi yang salah dalam membonceng, hal ini dikarenakan sangat membahayakan bagi si pengendara serta orang yang diboncenginya, “ Selain kendaraan tidak seimbang, bila terjadi hal secara mendadak si pembonceng tidak siap” lontar Jusri Pulubuhu, Director JDDC.

Pegangan Tangan

Dianjurkan posisi tangan pembonceng bertumpu pada satu titik, hal ini dapat dilakukan dengan cara tangan memegang behel (pegangan besi belakang) pada buritan motor yang memilikinya atau menumpu kedua tangan pada kedua lutut dan yang terbaik bagi pengendara adalah melingkarkan kedua tangan (jangan terlalu keras) pada pinggang sang pengendara. Ini penting dilakukan oleh para pembonceng yang berguna sebagai penopang pada saat pengendara melakukan rem mendadak yang tentunya membutuhkan keseimbangan dari sang pembonceng. “Sekarang ada dijual sabuk untuk pegangan si pembonceng yang melingkar di pinggang ridernya,” tambah Jusri.

Posisi Kaki

Kaki memegang peranan penting dalam keseimbangan berkendara, kedua kaki pembonceng yang ditopang oleh footstep belakang adalah posisi ideal seorang pembonceng, selain itu posisi kedua kaki pembonceng tertutup rapat membantu mengurangi tepaan angin saat berkendara.

Posisi Kepala

Saat berkendara ada baiknya posisi kepala sang pembonceng tidak sejajar dengan kepala si pengendara, hal ini berguna sebagai antisipasi awal bagi pengendara akan pandangan yang berada didepannya saat berkendara “komunikasi dua arah pasti terjadi pada posisi kepala seperti ini” lontar Indra.

Putaran Mesin

Bagi para pengendara yang kerap membonceng dianjurkan patut menjaga putaran mesin kendaraannya pada kondisi yang ideal, janganlah terlalu kencang mengendarai motor, dan bila Anda ingin menaikan kecepatan sebaiknya memberitahukannya terlebih dahulu kepada si pembonceng. Hal ini berguna sebagai antisipasi bagi sipembonceng agar tidak panik bila terjadi hal tidak di inginkan saat berkendara

Posisi Menikung

Ketika menikung pastikan posisi pantat pembonceng berlawanan arah dengan arah beloknya motor, misalnya pada saat menikung kekanan pastikan pantat si pembonceng harus dicondongkan k ekiri, begitu pula sebaliknya. Hal ini guna menyeimbangkan posisi motor pada saat menikung (tdr/nm)

Sabuk-pembonceng

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1 COMMENT

  1. jika yang di bonceng bisa mengimbangi sebetulnya tidaklah sulit untuk membonceng wanita tapi kebanyakan wanita susah menjaga keseimbangan saat di bonceng terima kasih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here