NaikMotor – Merek ban KingLand mungkin belum banyak yang mengenalnya padahal sudah eksis sejak 1977 di Indonesia dengan produk ban dalamnya di bawah bendera PT United Kingland . Kini, melalui Kingland Reborn, PT Kingland Tire Indonesia (KTI) yang memiliki pabrik di Serang Banten mempersiapkan dua ban balap baru Kingland Axcero dan King Vellox.
Di pasaran, Kingland memiliki berbagai varian ban untuk konsumsi motor harian seperti King Lion, King Scorpion, King Jaguar, King Cobra hingga King Tiger yang diklaim PT KTI memiliki kualitas di atas SNI dalam masa pengujiannya. Produk-produk ban harian tersebut dijual di kisaran Rp 200-300 ribuan.
Kini, dengan mengusung semangat Kingland Reborn, KTI tengah mempersiapkan dua ban balap baru Kingland Axcero dan King Vellox, masing-masing untuk motor MiniGP dan drag bike. Kiprah mereka di balapan telah ditunjukan dengan mendukung tim balap yang bertarung di lintasan lurus sekaligus menjadi bagian pengembangan produknya.
Bertempat di Jakarta Fair, JIExpo Kemayoran, Sabtu (22/6/2019), PT KTI mulai memperkenalkan Axcero CTX 001 dengan lingkar 12 inch berukuran 100/460 dan 120/475. Ban ini diproyeksikan masuk ke dalam pasar middle up dan memiliki spesifikasi kompon ban balap serta berukuran lebar pada tahun depan.
“Ada tiga kompon yang kita pakai, diantaranya Rubber base untuk tahan panas, kemudian Shoulder untuk stabilitas ban serta Crown untuk traksi,” ujar M.AgungYulianto, Brand and Product Specialist PT KTI. Tentu Axcero dibuat Kingland karena melihat antusias balapan motor ini sementara ban khusus balapnya masih sulit dicari di pasaran. Ban ini masih dalam tahap proses riset yang telah berjalan sejak Februari 2019 dan direncanakan baru akan resmi diproduksi massal di tahun depan.
Namun khusus untuk ban drag bike King Vellox, KTI telah siap memasarkannya mulai bulan Agustus-September 2019 dengan rentang harga di Rp 550 – 600 ribu per pasang. Agung menambahkan bahwa pada tahap awal pemasarannya akan langsung tidak melalui distributor. “ Dimana ada event balapan kita akan pasok kebutuhan bannya. Kita tidak ingin membebani diler karena ban ini bukan volume maker. Baru setelah pasar menerima dengan baik, perlahan kita akan pasok via jalur distributor,” tukas Agung.(Maleha/Prob/NM)
