Bangun B600 Mazda Kotak, Ketika Harga Motor Tua Melonjak

0
BSA-Mazda-Kotak-Surabaya_2
Karena harga klasik melonjak, Alung membangun motor custom mengambil basis mesin V-twin Mazda B600. Foto: Afid

Surabaya (naikmotor) – Saat Suryanation Motorland 2015 di Surabaya, 10 Oktober 2015 lalu, ada peserta yang bermotor unik. Motor  bergaya klasik BSA dicangkok mesin V-Twin Mazda B600.

Muhammad Mansyur atau Acung, sang pemilik motor yang juga pebengkel ini memiliki alasan kenapa melakukan modifikasi dengan menggunakan mesin mobil “Karena beli motor klasik mahal, ini bisa nyicil dan dibuat di bengkel sendiri.”

Acung memilih mesin Mazda B600 1964, karena mesin dikenal bandel dan murah. Sebelum 2010, harganya hanya Rp 3-4jutaan, tapi sekarang sudah melambung hingga 5-6 kali lipat harganya.

Mazda B600 dikenal sebagai Mazda kotak, produksi 1961—1968, masuk di Indonesia lebih bangak dalam model van, di Jepang sebenarnya ada varian pikup. Kebanyakan di Indonesia, Mazda kotak menggunakan msin V-twin 577 cc, dengan layout FR.

Setelah menemukan mesin, sebagai penggerak tenaganya dipercayakan pada girboks Royal Enfield. Sementara komponen bodi lainnya dirancang sendiri di bengkelnya, Barokah Jaya Motor di daerah Rungkut Surabaya.

Kembali ke Acung, ketika bahan utama telah didapat mulailah operasi cangkok ‘jantung’ dimulai. Dengan membangun rangka bikinan sendiri, dan menempatkan girboks Royal Enfield (RE) serta reservoir oli di bawah jok.

Transmisi RE berposisi yang bertolak belakang dengan konfigurasi motor pada umumnya. Tuas transmisi 4 percepatan berada di sisi kanan, sedangkan pedal rem ada di kiri.

Lalu Acung mulai sibuk dengan shockabsorber custom-nya. Per-nya dipesan ke bengkel khusus, agar terlihat klasik. Garpu depan dari Suzuki GT185 hanya selongsong garpu bikinan sendiri.Sementara bodywork custom, dengan lampu utama comotan dari BSA C11.

Kesulitan utama pun mulai tampak, yaitu penempatan mesin, karena aslinya dengan crankshaft B600 segaris, kini harus dibuat melintang di motor.

Tantangan berikutnya memperkecil ukuran roda gila dan memasangnya dengan balance. Perlu satu tahun bongkar pasang agar benar-benar balance, bahkan untuk itu Acung sengaja melakukan turing hingga Solo dan Jogja.

Tak kalah rumitnya, masalah kopling yang kurang menekan roda gila, sehingga sering kehilangan tenaga. Tapi seiring waktu, kerumitan perlahan teratasi.

Masalah berikutnya soal panas, “Kalau jalan pelan, panas knalpot dan mesin kerasa di kaki. Maklum mesin aslinya berpendingin udara”.

“Lainnya, soal pengereman, ini tenaga mobil, remnya tromol depan belakang, kalau kekencengan, ya, bablas, Mas,” ujarnya lucu dengan logat Surabaya yang khas.

Uniknya, untuk penyalaan masih dengan kick starter belum elektronik. Wah, awas kaki sampeyan mbengkak mengko, Cak! (Afid/nm)

Barokah Jaya Motor, Jl Amir Machmud 1, Gunung Anyar, Rungkut, Surabaya. HP: 081230696002

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here