Yuk Mengenal Perbedaan Astrea Grand Bulus Setiap Tahunnya

0
Astrea Grand Bulus
Honda Astrea Grand Bulus, salah satu model paling diminati di era sekarang. Foto: Dok.NMC

NaikMotor – Astrea Grand lahir pertama kali tahun 1991. Munculnya spesies bebek baru dari Honda dengan desain modern tersebut mendapat sambutan yang positif market di Indonesia. Astrea Grand Bulus menjadi salah satu model paling laris di era restorasi sekarang ini. 

Astrea Grand edisi pertama hadir tahun 1991. Sebagai generasi penerus Astrea Prima namun mengusung desain yang lebih modern dengan lekukan-lekukan halus, mendobrak generasi sebelumnya yang identik dengan desain kotak.

C'Duck Astrea

Menggendong mesin C100 berkapasitas 97,1 cc yang dipadukan dengan 4 percepatan dengan system rotary yang diklaim bisa melesat hingga 55 km/jam serta konsumsi BBM 60 km/liter. Salah satu tipe awalnya mendapat sebutan Astrea Grand Bulus, karena model belakangnya mirip dengan bentuk bulus atau kura-kura, serta banyak juga disebut pantat monyet.

Daftar Komunitas di Acara Pesta Pora Roda Dua Kaskus
Komunitas penggemar motor Honda bebek lawas, C’Duck Astrea akan ikut ambil bagian di acara Pesta Pora Roda Dua Kaskus. Foto: Dok.NMC

Nah, di kalangan penggemar bebek retro, Honda Astrea Grand Bulus menjadi salah satu model yang disukai dan menjadi ikon kecintaan pada jenis Astrea C-Series bergaya dinamis.

Di sektor pengereman masih menggunakan tromol baik bagian depan maupun belakang. Menariknya, Astrea Grand telah menggunakan model foot step belakang terpisah dari swing arm. Tujuannya untuk meredam getaran pada kaki pembonceng.

Honda Astrea Bulus 1991

Selain itu tempat penjepit barang ada pada bagian depan, yakni di bawah plat nomor kendaraan. Grand Bulus hadir pilihan warna hitam, merah, biru dan abu-abu tua dengan sayap berwarna putih untuk produksi tahun 1991-1992. Masuk tahun 1993 Astrea Grand Bulus hadir hanya dengan pilihan warna hitam dan sayap juga berwarna hitam.

“Astrea Grand produksi 1991 sampai 1992 itu warna blok mesin abu-abu, sayap warna putih dan bagian fender depan belum ada mata kucingnya. Kemudian pada 1993 kembali diproduksi dengan mesin warna hitam, blok mesin warna hitam serta fender depan sudah ada mata kucingnya,” terang Kurnia Romdany selaku pemilik Grand Bulus warna Merah dan Hitam.

Mudik Naik Astrea Grand Bulus ke Jambi
Taufik Yunus mengendarai Honda Astrea Grand 1992 saat melakukan mudik Jakarta – Jambi beberapa waktu lalu. Foto: Istimewa

“Yang paling susah di cari warna biru, selain polulasinya sedikit, harganya juga melambung. Bisa sampai di atas Rp 10 juta,” tutup Kurnia sembari tertawa. (Daus/Contrib/NM).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here