Satria 2Tak ini Tampil Standar, Tapi Jangan Sepelekan Performanya

0
Satria 2T Isa Djoemena
Upgrade performa cara bapak rumah tangga berbekal Suzuki Satria 120 R. Foto : Istimewa

NaikMotor – Isa Djoemena, penyuka balap yang upgrade Satria 120R 2001 miliknya di sektor performa. Padahal tampangnya sih standar saja.

Isa Djoemena juga anggota di sebuah komunitas motor, Jakarta Satria Club yang mayoritas adalah pengguna motor Suzuki Satria, baik versi 2Tak maupun 4 Tak (Satria F150). Tentu ada kebanggaan tersendiri jika bisa merawat kendaraan khas itu, apalagi jika bisa melakukan upgrade atau modif. Kebetulan Isa juga penggemar dunia balap, praktis sektor performa yang menjadi fokusnya dalam upgrade Satria 120R miliknya. Tetapi meski performa mesin menjadi menu utama modifikasi namun tampilan bodi dibiarkan standar.

Bukan hanya hiasan, tapi berfungsi optimal bantu pendinginan pada bagian mesin.

Langkah pertama yang dilakukan oleh Papih, panggilan akrab Isa yaitu upgrade mesin. “Mengejar karakter layaknya motor underbone 2tak sesungguhnya, dapur pacu dirombak. Masih menggunakan blok silinder standar dengan kubikasi 120 cc, hanya oversize piston 50 agar tendangan tenaga lebih padat. Kemudian, portingan lebih disempurnakan lagi guna megimbangi part lain yang juga diganti. Papasan head dengan kompresi lebih tinggi, agar sanggup menggunakan bahan bakar pertamax turbo yang dicampur dengan oli samping berkualitas,” ungkap Isa yang biasa dipanggil Papih itu.

Untuk proyeknya, Isa mempercayakan SMR Project yang digawangi oleh mekanik asal Jogja,  Sarjana yang mangkal di bilangan Jalan Joglo Raya No. 90 depan SMA Yadika 5, Jakarta Barat. “Mengimbangi olahan dapur pacu, bagian karburator standar digusur dengan Keihin PWK 28 didukung tabung induksi milik Honda Nova Dash yang ikut mendongkrak gasingan rpm bawah lebih padat. Kemudian membran assy juga telah dirubah memakai copotan dari Yamaha RXZ yang memiliki ukuran lebih besar berikut daun membrannya. Meskipun harus rela membobok lubang crankcase Satria 120 R sebanyak 2 – 3 mm, asupan uap bahan bakar menuju kruk as lebih banyak,” terang Mas Sarjana yang bukan lulusan sarjana.

“Belum berhenti sampai di situ saja, seperangkat doping pengapian racing yang terdiri dari magnet, sepul, CDI, koil menggunakan produk dari RC3 yang biasa diapakai buat motor enduro. Tatakan sepul alias plendes kastem dari bengkel bubut asal Solo dipasangkan, agar magnet racing menapak sempurna. Alasannya, karena motor masih dipakai wara-wiri dan berkomunitas, jadi wajib pakai lampu agar aman dan nyaman,” urai Papih.

Headlamp berfungsi normal, sebagai langkah kamuflase saat riding di jalan.

Bagian terakhir adalah knalpot kolong sebagai syarat wajib sebuah motor underbone 2tak. “Material knalpot berbahan plat galvanis 0,8 mm dengan volume perut yang sangat pas menyumbang performa cukup besar buat motor underbone 2tak. Meskipun hanya buatan dalam negeri, namun ukuran yang presisi, memudahkan set up pilot jet dan main jet jadi sempurna. Imbasnya, tenaga yang dihasilkan dan korekan mumpuni membuat performa yang memuaskan. Sticker bodi milik Satria 120 R versi Kenny Robert yang beken dijamannya, sebagai kamuflase akan performa motor yang sudah gahar ini,” pungkas bapak rumah tangga dengan 2 anak. (Maleha/Contrib/NM)

Data Modifikasi :

Pelek : Standar

Ban Depan Belakang : IRC Fasti Pro 90/80-17

Kaliper Depan : Aprilia

Master Rem : KTC

Knalpot Kolong : Kastem By Lokal Racing

Footstep : B’Pro Ninja 150

Monosok : Standar Rebound

Chainguard  : B’Pro KLX 150

Intake Karburator : B’Pro Satria 2T

SMR Project : 0895416000174

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here