Pembalap Superbike Berdarah Indonesia Mau Bergabung dengan BMW Karena ini …

0
van der Mark
Michael van der Mark mengaku BMW M1000RR menjadi alasan utamanya berpaling dari PATA Yamaha ke BMW Motorrad WorldSBK. Foto: WorldSBK

NaikMotor – Pada satu sesi wawancara, Michael van der Mark mengungkapkan alasannya beralih dari tim Yamaha ke BMW. Rupanya, pasal yang membuatnya melipir adalah karena ia tertarik dengan motor baru BMW. 

Saat sesi tanya jawab bersama penggemar di Facebook BMW, Michael van der Mark mengaku alasan utamanya adalah karena BMW M1000RR yang baru. Sampai ia beralih dari tim PATA Yamaha ke tim BMW Motorrad WorldSBK,

“Saya pikir alasan utama saya bergabung dengan BMW adalah M1000RR yang baru. Itu adalah keputusan yang sulit, tetapi ini membuatnya sedikit lebih mudah. Kelihatannya sangat menjanjikan dan saya pikir, untuk masa depan, motor ini memiliki banyak potensi. S 1000 RR sudah memiliki banyak potensi, tetapi M seharusnya jauh lebih baik. Inilah alasan mengapa saya memilih untuk berganti pabrikan,” ungkapnya seperti yang dipaparkan oleh situs WorldSBK.

“Ini musim yang aneh karena biasanya Anda berbicara dengan tim yang berbeda selama akhir pekan balapan. Saya berbicara dengan BMW ketika kami semua sedang lockdown. Itu agak aneh, tapi itu bukanlah keputusan yang sulit bagi saya pada akhirnya. Biasanya Anda melihat balapan, Anda melihat hasil pembalap lain dan berbicara sedikit dengan mereka selama balapan akhir pekan. Tapi kami hanya terjebak di rumah,” lanjut pembalap yang memiliki darah keturunan Ambon ini.

Meski pengujian 2021 dibatasi, van der Mark sudah mencicipi mesin M1000RR di Sirkuit Miramas milik BMW di Prancis. Mengenai tes dan off-season 2021, menurutnya: “Saya pikir salah satu perubahan terbesar adalah wing pada motor. Saya telah berkendara dengan dan tanpa mereka, bahkan di Estoril, dan itu membuat perbedaan besar pada penanganan motor yang sangat positif.”

“Anda melihatnya di hampir setiap sepeda motor, tetapi Anda harus merasakannya dan menggunakannya sebelum Anda benar-benar dapat menilainya. Saya pikir ini sangat positif dan membuat hidup pengendara sedikit lebih mudah karena motornya akan mengurangi wheelie dan seterusnya, jadi ini membuat perbedaan terbesar.”

“Sejujurnya, trek Miramas cukup kecil sehingga sulit mendapatkan sensasi yang sempurna dengan motornya. Kami mengganti setang dan hal-hal seperti itu. Selama tes normal, Anda tidak akan membutuhkan banyak waktu untuk melakukannya. Sekarang, kami semua siap untuk memulai tes pertama dengan perasaan yang baik pada motor dan setangnya, posisi tempat duduk, semuanya siap,” lanjutnya.

Mendapat tantangan baru dengan peralihan dari Yamaha YZF-R1 ke BMW M1000RR, pembalap berusia 28 tahun ini harus beradaptasi dengan motor barunya dan menyesuaikan gaya berkendaranya. Mengenai gaya berkendara dan perbedaan antara dua mesin tersebut, van der Mark pun menjelaskan apa yang ia rasakan.

“Pertama-tama, konsisten. Saya pikir itu gaya berkendara saya. Saya bisa sangat agresif, saya bisa sangat halus. Saya pikir saya sedikit campuran (gaya berkendaranya). Bagi saya, satu hal yang perlu dilakukan motor dengan sangat baik adalah berhenti karena saya suka mengerem keras dan terlambat mengerem, tetapi untuk melakukan itu, motor juga perlu membantu saya dalam hal ini. Jika itu terjadi, saya sudah merasa cukup baik. Yamaha berhenti dengan sangat baik, yang merupakan sesuatu yang harus kami tingkatkan pada BMW, tetapi BMW berbelok sangat ketat dibandingkan dengan Yamaha. Keduanya memiliki bagian yang lebih baik dan lebih buruk, jadi kita perlu menyatukannya,” tutupnya. (Litha/Prob/NM) 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here