Wahana: Ini Alasan Jeruji Pelek Jari-Jari Sepeda Motor Harus Rajin Dicek

0
Pelek Jari-Jari
Wahana menganjurkan agar Motoris yang menggunakan pelek jari-jari rajin mengecek kondisi peleknya. Foto: Wahana Honda

NaikMotor – Bagi Motoris yang masih menggunakan pelek dengan model jari-jari, Wahana Honda menganjurkan agar Motoris rajin melakukan pengecekan. Hal ini dilakukan untuk mencegah efek yang tidak diinginkan nantinya. 

Siapa yang pelek sepeda motornya masih bermodel jari-jari? Saat ini, pelek dengan model tersebut sudah mulai jarang karena sekarang kebanyakan sepeda motor sudah menggunakan pelek model racing atau palang. Bagi Motoris yang peleknya berbentuk jari-jari, Wahana Honda menyarankan untuk rajin mengecek dan memastikan tidak ada bagian yang mengendur.

Pelek yang tidak maksimal kerjanya bisa menimbulkan efek domino, seperti:

  • Motor tidak stabil

Dampak pertama yang bisa terjadi jika pelek tidak kencang adalah laju sepeda motor jadi tidak stabil, sehingga bisa mengancam keselamatan pengendaranya.

  • Bearing cepat aus

Bearing juga berpotensi untuk cepat aus, padahal bearing memiliki peran penting dalam menggerakkan roda depan dan belakang.

  • Ban jadi “termakan”

Efek selanjutnya adalah tapak ban yang bisa jadi termakan sebelah tanpa disadari. Kencang bukan asal kencang, tapi tekanannya harus sesuai agar jeruji tidak cepat rusak.

Meski sudah jarang ditemui, pelek jari-jari memiliki kelebihan tersendiri, seperti lebih ringan dan melaju lebih kencang di lintasan lurus pada drag race. Sementara itu, pelek model lain juga memiliki poin plus, seperti pelek palang yang konstruksinya lebih solid, lebih enak dipakai di tikungan karena ada kaki-kaki yang mampu meredam roll sasis, dan pelek racing juga lebih mudah dimodifikasi. Namun, perlu diingat bahwa setiap pelek sudah memiliki standar keamanan masing-masing dan prosesn pengerjaannya oleh pabrikan pun sudah melewati proses quality control (QC). (Litha/nm) 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here