NaikMotor – PT Astra Honda Motor (AHM) dengan resmi memperkenalkan versi terbaru dari Honda Super Cub C125. Dengan menyematkan berbagai fitur dan mesin anyar, Honda memastikan karakter premium retro C125 tetap kuat dan orisinal.
Mengusung desain premium retro yang timeless, klasik, dan ikonik, sepeda motor yang telah diperkenalkan sejak tahun 1958 ini hadir dengan pembaharuan yang diyakini semakin menyenangkan. Kini, Super Cub C125 dilengkapi dengan bracket untuk kursi penumpang, pijakan kaki baru, serta telah menggunakan mesin baru yang membuat performa berkendara jadi makin optimal.
Thomas Wijaya selaku Marketing direktur AHM mengatakan bahwa Honda Super Cub C125 merupakan sepeda motor legendaris yang diminati karena desainnya yang unik dan tak lekang oleh waktu, sehingga motor ini bisaselalu menghadirkan memori menyenangkan saat dikendarai.
“Penyegaran pada model ini merupakan upaya kami menjawab keinginan masyarakat dalam mengekspresikan karakter dan gaya hidup yang premium dan stylish dengan tetap mempertahankan orisinalitasnya. Kami berharap model ini mampu memberikan nilai tinggi dan kesenangan berkendara untuk pemiliknya,” ujarnya.
Selain dibekali mesin injeksi berkapasitas 125cc SOHC 4 gigi berpendingin udara dengan 2 katup yang handal dan ekonomis, motor ini juga memiliki bore dan stroke 50 x 63,1 mm dengan rasio kompresi 10:1. Upgrade ini diyakini mampu menghadirkan akselerasi yang responsif dan handling yang makin lincah.
Fitur premium dan modern lainnya yang ada di model ini adalah Honda Smart Key System yang terintegrasi dengan Alarm untuk mencegah pencurian serta Answer Back System yang cara bekerjanya adalah indikator akan berkedip saat digunakan untuk mempermudah pencarian motor di lokasi parkir.
Selain fitur dan mesin baru, Honda juga menghadirkan koleksi pilihan warna yang semakin beragam, yaitu Matte Axis Gray Metallic. Varian warna ini melengkapi warna-warna sebelumnya, yaitu Pearl Niltava Blue dan Pearl Nebula Red. Untuk harganya, AHM membanderol Super Cub C125 baru ini dengan harga Rp 73.645.000 (OTR Jakarta). (Litha/nm)
