Yamaha Kecewa Hukuman Razgatlioglu yang Seharusnya Menang di Superpole Race

0
Remove term: Yamaha Kecewa Hukuman Razgatlioglu Yang Seharusnya Menang di Superpole Race Yamaha Kecewa Hukuman Razgatlioglu
Rea dan Razgatlioglu di WorldSBK 2021 Perancis, Magny Cours. Foto: worldsbk

NaikMotor – Ternyata setelah kemenangan Pembalap Pata Yamaha,Toprak Razgatlioglu di Superpole Race dianulir. Yamaha kecewa hukuman Razgatlioglu sebagai kesalahan kecil.

Bos tim Pata Yamaha, Paul Denning kecewa hukuman Razgatlioglu yang seharusnya menjadi pemenang Superpole Race WorldSBK 2021 Perancis, (5/9/2021) di Magny Cours. Pasalnya, kemenangan Razgatlioglu di Race ke-3 itu diproyes tim Kawasaki yang melihat Toprak melanggar batas trek di putaran akhir. Sehingga kemenangan Razgatlioglu dianulir penyelenggara, dan gelar juara diserahkan ke kepada Pembalap Kawasaki, Jonathan Rea.

Denning menyatakan, “Ini mengecewakan tentu saja. Akhir pekan ini kami melihat pertarungan luar biasa antara dua pembalap utama. Untuk tim kami, seharusnya menjadi pertama kalinya kami memenangkan ketiga balapan. Demikian bagi Toprak, pertama kali dia memenangkan ketiga balapan.”

Denning melanjutkan, “Ini karena protes dari Kawasaki. Ini mengecewakan karena jujur, sungguh, itu bukan sesuatu yang akan kami lakukan. Karena seorang pembalap telah mendapatkan keuntungan dan Anda sedang berbicara tentang 5mm dari ban belakang hanya menyentuh green. Jika ini adalah cara Kawasaki ingin bermain, maka mungkin atmosfer olahraga akan sedikit berubah.”

Sementara Bos Kawasaki Guim Roda menanggapi Denning, dengan mengatakan; “Jika ada keraguan, saya ingin menjelaskan fakta KRT setelah balapan Superpole di Magny-Cours. Setelah putaran terakhir balapan, Raul, teknisi perangkat keras KRT, yang duduk di pit box menonton balapan seperti biasanya, mengatakan kepada saya bahwa dia pikir Toprak telah kehabisan trek pada putaran terakhir, jadi saya menyuruhnya untuk periksa dan konfirmasi.”

Roda mencontohkan, “Sebagai contoh, di Assen, Race Direction menghukum Ana Carrasco di lap terakhir karena seseorang mendorongnya keluar dari batas lintasan. Ini sangat disayangkan dan juga sial. Ana mengeluh tentang ini, tetapi saya mengatakan kepadanya ‘aturan adalah aturan dan kita harus menerima dan lebih pintar lain kali’. Jadi soal Toprak di Magny Cours, cukup mengacu pada aturan dan memberi komentar pada race direction. Pada akhirnya keputusan bukan milik saya, FIM yang mempertimbangkan secara independen, ini sama untuk semua orang.” (Afid/nm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here