NaikMotor – Penggunaan dashcam pada mobil atau action cam pada sepeda motor telah jauh meningkat dalam lima tahun terakhir. Polisi Inggris pun ingin fenomena ini terus berlanjut.
British Motorcyclists Federation (BMF) melaporkan bahwa sejak 2017 lalu, lebih dari 60 ribu pengguna jalan telah mengirim rekaman dashcam atau action camnya ke polisi. Dari banyaknya rekaman tersebut, BMF melaporkan bahwa polisi telah menindak sepertiga kasusnya.
Hal ini juga difasilitasi oleh National Dashcam Safety Portal (NDCSP). Menurut BMF, langkah ini akan memudahkan pengguna jalan untuk mengunggah rekaman dashcam ke pihak kepolisian mana pun di wilayah Inggris.
“Ini adalah sebuah sistem yang efektif memproses bukti pelanggaran lalu lintas yang buruk dan juga akan sangat membantu dalam menangani perilaku buruk pengemudi atau pengendara yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas,” kata Nikki Mayo, Kepala Pusat Operasi di Kepolisian Lincolnshire.
Menurut Jim Freeman, Ketua BMF, pun mendukung gerakan penggunaan perangkat tersebut. “Setiap upaya dalam hal ini harus dilakukan, ini ide yang bagus dan positif. Penegakan lalu lintas harus ditegakkan,” ujar Freeman.
Tak hanya di Inggris, penggunaan dashcam atau action cam bagi pengguna jalan juga telah menjadi tren baru di Indonesia. Hal ini sebagai bentuk antisipasi saat berkendara di jalan umum.
Pasalnya, ada begitu banyak kemungkinan yang terjadi jika warga sudah turun ke jalan. Pemasangan alat perekam kejadian tersebut diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, atau bahkan fenomena kriminalitas.
Di Indonesia sendiri, harga dashcam mobil dan action cam sangat beragam. Semua tergantung dari tingkat kualitas dan budget yang dimiliki. (Galih/Prob/NM)