Sirkuit JIEC di Ancol Tidak Disarankan untuk Gelaran Balap Motor

0
JIEC tidak untuk motor
Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di Ancol, Jakarta Utara. Foto: FIA Formula E

NaikMotor – Jakarta International E-Prix Circuit atau Sirkuit JIEC di Ancol, Jakarta Utara,tidak disarankan untuk gelaran balap motor. Rekomendasi ini datang dari Ahmad Sahroni, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan Motor Indonesia (IMI).

Sebelumnya, JIEC sukses untuk gelaran Formula E 2022 pada awal Juni kemarin. Kesuksesan ini membuat Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyatakan keinginannya untuk menggelar ajang balap motor, street race, di JIEC.

Namun, keinginan Kapolda ditanggapi Sahroni soal kelayakan sirkuit JIEC tersebut mengacu standarisasi dari Federasi Balap Mobil Internasional (FIA) yang menyatakan bahwa JIEC adalah sirkuit khusus untuk balap mobil.

“Niat Kapolda saya rasa bagus, namun di dunia motorsport, regulasi balap apalagi yang mengenai keselamatan wajib dipatuhi. Nah dalam hal ini, kalau IMI yang punya aturan maka tidak perlu pinjam, pasti akan kita kasih langsung. Namun karena sirkuit ini sudah dibangun atas standar FIA dengan mengikuti rules FIA untuk Formula E, maka kami harus sesuai dengan aturan,” kata Sahroni.

Faktor keselamatan jadi alasan utama tidak dirkomendasikannya sirkuit ini untuk balap motor. Dilihat dari layoutnya, sepanjang lintasan JIEC dibatasi oleh pagar beton dan tak ada ruang kosong, di mana hal ini sangat berbahaya untuk pembalap sepeda motor jika terjadi kecelakaan. Sirkuit Formula E Ancol memiliki panjang 2,4 Km dengan lebar 12 meter serta memiliki 18 tikungan dengan mengantongi Grade 3 sesuai standard FIA. Standar Grade 3 bisa menggelar balap untuk mobil-mobil yang termasuk kategori II dengan rasio berat/tenaga (power) antara 2 dan 3 kg/hp. Sejak 2020, ada level khusus untuk trek-trek Formula E yang disebut Grade 3E.

JIEC Formula E 2022
JIEC menggelar ajang Formula E 2022 pada awal Juni.

“Selain itu, yang harus kita utamakan juga aspek keselamatannya, di mana sirkuit JIEC ini sudah distandarisasi FIA untuk balapan mobil saja tidak untuk motor. Di sepanjang lintasan semua dibatasi oleh pagar beton, tidak ada area kosong, sehingga bila terjadi kecelakaan akan sangat berbahaya bagi pembalap motor. Siapa yang mau bertanggung jawab bila jatuh korban karena jelas kelalaian kita memilih lintasan yang tepat? Selain faktor keselamatan, ada faktor potensi hukuman FIA juga yang kita harus pikirkan.”

Meski begitu, Sahroni menyebut bahwa pihaknya masih berupaya untuk memperbanyak event motorsport di Tanah Air, khususnya bagi warga yang sesuai dengan regulasi dan kaidah balap yang berlaku.

“IMI dan pengelola JIEC juga tengah menyiapkan event-event balap yang sesuai dengan regulasi sirkuit. Ada beberapa turnamen balap mobil yang akan dilakukan di JIEC selain ajang Formula E. Intinya JIEC akan terus hidup sepanjang tahun meramaikan ajang motorsport Indonesia,” ujar Sahroni. (Galih/Prob/NM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here