Hamdhani dinilai gesit menavigasi korporasi dalam tantangan multidirupsi, terutama dalam memimpin Astra Otoparts melewati pandemi Covid-19. Tidak hanya mendorong dan menginspirasi karyawan, Hamdhani dan level manajemen puncak mencari sektor-sektor yang resilient dan berpotensi di masa pandemi. “Dari situ kami melakukan seleksi dari sekian sektor yang ada, dan akhirnya sepakat untuk produksi alat kesehatan,” katanya. Mulai dari memproduksi alat pelindung diri seperti face shield dan UV box, terbaru Astra Otoparts telah meluncurkan alat kesehatan dalam negeri berupa USG 2D, Antropometri Set (digital flat scale, digital baby scale, stadiometer, infantometer, dan measuring tape), serta Autoclave.
Selain alat kesehatan, Astra Otoparts juga masuk ke era elektrifikasi dengan meluncurkan Astra Otopower, fasilitas pengisian daya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang dapat digunakan oleh semua jenis kendaraan listrik roda empat. Memiliki tiga tipe mesin pengisian mulai dari wall-mount charging, fast charging, dan ultra-fast charging, saat ini Astra Otopower telah tersedia di Menara Astra, 6 gerai Astra Otoservice yaitu di Kelapa Gading, Galaxy-Bekasi, Cibubur, Fatmawati, Serpong, dan Meruya, serta di RESTA Pendopo KM 456B.
Pasca pandemi, Astra Otoparts mendefiniskan kembali visi-misinya. Dulu menonjolkan “world class auto supplier,” sedangkan kini menjadi “world class parts manufacturing,” artinya Astra Otoparts mulai melakukan diversifikasi ke bisnis non-otomotif, walaupun tetap terbuka untuk melakukan sinergi dengan investor lain seperti perusahaan Jepang, Eropa, Amerika Serikat, China, dan pemain lokal yang sudah sebelumnya dilakukan. (Rls/NM)
